Sumber :
- ANTARA
VIVA.co.id -
Jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Hanura di Solo Jawa Tengah pada 13-15 Februari 2015, posisi yang mulai ramai diperebutkan adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat.
Sebab posisi ketua umum seakan sudah terkunci mati untuk inkumben Jenderal (Purn) Wiranto.
Baca Juga :
Proses yang Dilakukan KPK Amanat Undang-undang
Baca Juga :
KPK Dikabarkan Tangkap Tangan Politikus Hanura
Menyikapi munculnya nama Miryam ini, Ketua DPP Hanura Susaningtyas Kertopati menilai bagus kalau ada perempuan yang bersedia.
Karena, diakui perempuan yang biasa disapa Nuning ini, banyak kader yang sebenarnya bisa dan mampu.
"Semua anggota partai memiliki kesempatan yang sama asal punya kemampuan dan kemauan. Ada yang mampu tapi nggak mau, ada yang mau tapi nggak mampu," kata Nuning kepada VIVA.co.id, Rabu 11 Februari 2015.
Dia menilai, sosok perempuan memang jarang muncul pada posisi strategis. Kalau Miryam siap dan didukung Wiranto, itu bisa saja terjadi.
"Kalau mumpuni, ketum mempersilahkan," katanya.
Salah satu syarat, katanya, asalkan punya kedekatan emosional dengan Wiranto. Dia yakin, Miryam bisa.
"Asal chemistry bisa kerja sama dengan Ketum," katanya.
Untuk posisi Ketua Umum 2015-2020, Nuning memastikan bahwa akan aklamasi untuk tetap memajukan Wiranto. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Karena, diakui perempuan yang biasa disapa Nuning ini, banyak kader yang sebenarnya bisa dan mampu.