Calon Peserta Pilkada dari Golkar Ditentukan Survei

Islah Partai Golkar di kediaman Wapres Jusuf Kalla
Sumber :
  • Bayu Januar
VIVA.co.id
- Islah sementara Partai Golkar memerintahkan dua kubu untuk menentukan kriteria calon pimpinan daerah yang akan bertarung dalam Pilkada 2015. Survei internal akan dilakukan untuk menjaring kader potensial.


"Apakah dari saudara Agung atau dari saya (ARB), saya kira akan sama. Karena dilakukan berdasarkan survei," ujar Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie (ARB), Sabtu 30 Mei 2015.


ARB optimistis islah sementara yang baru ditandatanganinya akan mengembalikan kewibawaan partai Golkar. Dengan islah, kata Ical, ke depan akan menjadikan partai Golkar menjadi partai yang kuat dan disegani baik lawan maupun kawan partai politik. Meski begitu proses hukum kisruh kedua kubu tetap berjalan sesuai hukum yang berlaku.


"Ini kesepakatan awal menuju kesepakatan-kesepakatan berikutnya, meski demikian seperti apa kata Pak Agung Laksono, perbedaan yang ada kita serahkan kepada pengadilan, biarlah pengadilan memutuskan mana yang benar dan tidak dianggap benar," ucap ARB.


Ical mengingatkan jika pertentangan yang kini dalam ranah hukum jangan sampai melupakan tujuan awalnya; demi bangsa, kepentingan Partai Golkar, baru kepentingan fraksi Golkar.

April Atau Mei Golkar Punya Ketua Umum Baru

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Munas Ancol Agung Laksono mengaku menyadari perpecahan di Golkar sejatinya tidak perlu terjadi. Agung bahkan mengaku tidak menghendaki kisruh Golkar mengganggu proses demokrasi dan usaha Golkar dalam meraih suara di daerah pada Pilkada serentak nanti.
Tak Ada itu 'Partai Golkar Indonesia,' Tegas JK


Kemenkumham Resmi Perpanjang Kepengurusan Munas Golkar Riau
"Ini tentu suatu hal yang menaruh perhatian kita semua dan terpanggil atas tanggung jawab kita agar persoalan perselisihan internal partai tidak sampai mengganggu. Dan hari ini munculah islah khusus dengan niat yang sama," kata Agung Laksono.

Islah ini disebut sebagai islah khusus, atau terbatas. Meski demikian, lanjut Agung, masih ada persoalan mendasar kisruh Golkar yang belum rampung.


"Ada persoalan dasar yang belum selesai. Dan itu sama-sama kita hormati. Tapi khusus untuk pilkada mari kita bersama-sama," kata Agung.


Demi menghargai proses hukum yang tengah berlangsung, Agung mengatakan, tahap tersebut yang akan menyelesaikan konflik internal partai Golkar. "Ada persoalan mendasar yang belum selesai, dan biarkan itu di selesaikan lewat peradilan."


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya