Empat Instruksi SBY untuk Kader Demokrat

Rapat Umum Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan instruksi kepada seluruh kadernya hingga ke daerah. Instruksi ini disampaikan dalam HUT ke-14 Partai Demokrat di Gedung Kura-kura, Kompleks DPR, Jakarta, Rabu 9 September 2015.

"Tolong ingat, dan jalankan," kata SBY kepada seluruh jajaran kadernya.

DPP Demokrat Lolos Verifikasi Faktual KPU

Pertama, SBY meminta kepada seluruh jajaran kadernya, terutama di daerah untuk membantu rakyat mengatasi masalah kehidupan. Apalagi, kesulitan ini sebagai dampak dari gejolak perekonomian saat ini.

Dia menginstruksikan kepada gubernur, wali Kota, anggota DPRD, dan jajaran partainya untuk bersama-sama dengan masyarakat melakukan tindakan konkret.

"Berusaha turun ke bawah, cegah gelombang PHK yang tidak perlu. Bagi harga yang kelewat tinggi, untuk segera menurunkannya. Kita harus aktif melakukan itu," kata SBY dalam instruksinya.

Kedua, Fraksi Partai Demokrat diminta membantu Presiden Joko Widodo dan para menterinya untuk mengatasi persoalan ekonomi.

"Sekali lagi, pemain utamanya ada fraksi DPR RI dan juga jajaran DPP itu penting untuk dilaksanakan," kata dia.

Ketiga, SBY meminta kepada seluruh kadernya untuk mengawasi negara dan pemerintah dalam menjalankan manajemen pemerintahannya. Upaya ini dilakukan untuk memastikan manajemen pemerintahan dilaksanakan sesuai dengan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.

"Ini negara harus tertib mengelolanya, ini pemerintah harus tertib mengelolanya," kata SBY.

Selain itu, kata SBY, kadernya wajib memastikan penegakan hukum berjalan dengan semestinya. Kemudian, mereka juga diinstruksikan mengingatkan pemerintah jika ada keputusan atau kebijakan yang menjadi bom waktu.

"Kritisi jika pemerintah tidak sadar hanya untuk kepentingan sesaat kalau dibiarkan mengganggu kepentingan publik, kepentingan rakyat yang akan datang," kata dia.

Kemudian, instruksi keempat ini, khusus untuk anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR. Ada empat instruksi yang disampaikannya.

Pertama, anggota Fraksi Demokrat diminta mengkritisi dan memastikan APBNP 2015 dan APBN 2016 tepat dan masuk akal serta memastikan prioritas anggaran untuk mengatasi perekonomian nasional yang sedang tertekan.

"Jangan besar pasak daripada tiang, jangan melakukan ekspansi yang sumber penerimaannya tidak ada," kata mantan presiden itu.

Kedua, SBY menginstruksikan agar Fraksi Demokrat memastikan anggaran kementerian dan lembaga di APBN 2016 tepat dan realistis. Kalau menemukan anggaran yang diajukan K/L tidak realistis harus diingatkan dengan baik.

"Kalau mereka mengerti hakikat persoalan sekarang ini, pasti diarahkan untuk mengatasi persoalan ekonomi kita yang sedang dalam tekanan," ujarnya.

Ketiga, SBY minta anggota Fraksi Demokrat menggali dan mendengar langsung aspirasi masyarakat, utamanya melalui interaksi langsung saat turun ke daerah pemilihan atau pun melalui media sosial.

"Dengar radio, melihat televisi penting. Tapi, barangkali ada yang lebih penting, dengarkan percakapan di media sosial, itu lebih penting karena tidak ada saringan-saringan, itu lebih orisinil," ujarnya.

Keempat, jika keputusan kebijakan Presiden atau menteri tepat dan sesuai aspirasi rakyat, Fraksi Demokrat diminta mendukung penuh. Dia minta jangan serba menolak apa pun kebijakan pemerintah.

"Jangan karena kita tidak di kabinet atau pemerintahan kita tolak, waton suloyo, jangan. Ketika rakyat senang, kita dukung," ujarnya.

Namun, kalau rakyat tidak suka, wajib didukung. "Benar kebijakan pemerintah, dukung 100 persen. Tapi kalau tidak tepat, jangan ragu, demi rakyat, katakan tidak setuju."

Ilustrasi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat rapimnas partai,

Demokrat Beberkan Alasan Pilih Koalisi Prabowo Ketimbang Jokowi

"Bagi kami koalisi ingin yang setara, sederajat.

img_title
VIVA.co.id
9 Juli 2018