Luhut: Siapa yang Tuduh Saya, Datang ke Saya!

Luhut Binsar Pandjaitan Bicara Freeport
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, marah besar saat menggelar keterangan pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015.


Luhut memberikan keterangan pers terkait penyebutan namanya dalam rekaman 'Papa Minta Saham' yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.


Luhut menjelaskan, kronologi terkait proses perpanjangan kontrak PT Freeport di Indonesia. [Baca: ]
Menko Luhut: Masalah di Poso Banyak, Bukan Cuma Terorisme


SBY Komentari Blok Masela dan Freeport
Kata Luhut, dalam rekomendasinya kepada Presiden Joko Widodo terkait PT Freeport, tidak pernah sekalipun meminta agar perpanjangan kontrak dilakukan tanpa aturan dan prosedur yang berlaku.

Pemerintah Ingin Revisi UU KPK Dihapus dari Prolegnas

"Kalau ada yang menuduh saya pernah bicara dengan Saudara Novanto dan Saudara Riza untuk mempengaruhi Presiden untuk memperpanjang kontrak, sekarang saya baru tahu, tanggal 17 Juni saya masih buat memo tidak setuju perpanjangan itu. Tanggal 2 Oktober saya masih tidak setuju. Di mana saya terlibat?" kata Luhut.


Tuduhan itulah yang membuat Luhut murka. Apalagi dengan berbagai pemberitaan yang dinilainya telah menyerang individunya dan berimplikasi pada keluarganya.


"Saya ingin yang bicara ini, datang ke saya. Tunjukkan salah saya di mana! Karena saya terganggu. Saya terganggu, dua anak saya yang masih tentara aktif. Istri saya. Dan saya ingin berhadapan dengan orang-orang yang bicara itu," kata Luhut dengan nada tinggi.


Luhut akan melawan siapapun yang menuduhnya terlibat dalam skandal perpanjangan kontrak PT Freeport di Indonesia.


"Siapa saja. Saya ulangi, siapa saja! Saya akan pertaruhkan untuk menghadapi itu. Karena saya ingin mengabdi kepada negeri ini, dalam umur saya ini. Saya hanya loyal kepada pemimpin saya, dan kebetulan Presiden Republik Indonesia," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya