ARB: Munaslub Cerminkan Demokrasi di Golkar

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie didampingi Wakil bersama Agung Laksono dan Ketua DPD GOlkar Jakarta Yorrys Raweyai beberapa waktu lalu, Jumat (19/2/2016).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Muasyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai Golkar di Nusa Dua Hall, BNDCC, Bali, Selasa, 17 Mei 2016, resmi menetapkan Setya Novanto menjadi ketua umum partai. Keputusan ini diapresiasi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Munas Golkar Diharapkan Jangan Terjebak soal Perebutan Ketum

"Ini satu kerja luar biasa, mencerminkan kita partai demokratis," ujar Aburizal dalam perbincangan dengan tvOne di lokasi Munaslub partai Golkar, Selasa 17 Mei 2016.

Menurut ARB, sapaan akrab Aburizal, dia sudah tahu bahwa Ade Komarudin tidak akan melanjutkan ke putaran kedua, saat berbincang di tengah proses penghitungan suara putaran pertama.

Nusron Wahid Sebut Sudah Muncul 4 Caketum, Munas Tak Akan Aklamasi

"Rupanya mereka duduk bersama, pak Novanto suaranya banyak, pak Ade kasih selamat. Saya tanya pak Ade mau maju putaran kedua? 'Enggak pak'," cerita ARB.

Apresiasi juga diungkapkan ARB pada panitia penyelenggara Munaslub, yang sudah bekerja luar biasa sehingga prosesnya berjalan tanpa mengalami kendala.

Aziz Syamsudin: Munas Kalau Enggak Kompetisi Ya Musyawarah Mufakat

"Sangat gembira karena berjalan dengan damai, baik, teratur dan tertib. Acaranya megah, lancar, tidak ada kekurangan," jelas ARB.

Pada kesempatan wawancara terpisah, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung juga mengapresiasi keputusan Munaslub. Menurutnya, semua pihak mesti menghormati keputusan ini karena dihasilkan melalui proses yang demokratis.

"Sejauh sistemnya, prosedurnya dilaksanakan secara benar, ya harus dihormati pilihan Munas ini, bahwa yang terpiilh adalah Setya Novanto," ujar Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya