- Antara/ Reno Esnir
VIVA.co.id - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adian Napitupulu, menegaskan tidak mungkin mengorganisir aksi demonstrasi di kediaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017, kemarin. Dia mengklaim tidak tahu asal kampus dari mahasiswa-mahasiswa yang melakukan aksi tersebut.
"Mereka bekerja untuk mereka sendiri," kata Adian dalam perbincangan dengan tvOne, Selasa, 7 Februari 2017.
Adian mengakui sempat datang pada acara Jambore di Cibubur bersama istrinya. Namun saat itu, dia tidak berbicara apa-apa.
"Waktu itu panitia minta saya bicara. Tapi sudah ada empat aktivis 98 di situ, teman-teman kita juga. Saya tidak perlu bicara," ujarnya.
Bagi Anggota Komisi VII DPR tersebut, aksi demo di kediaman SBY itu biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa.
"Kita luruskan dulu, masalahnya apa? Demo boleh enggak? Boleh. Apakah di dekat mantan presiden boleh, sanksinya apa, enggak ada," kata Adian.
Lantas, bagaimana dengan adanya tuduhan bahwa dia adalah dalang di balik aksi tersebut? "Dia buktikan dong. Bisa nggak membuktikan? Kalau nggak bisa berarti fitnah. Kita bisa berperkara di pengadilan," kata dia.
Mantan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini mencurahkan isi hatinya alias curhat di Twitter. SBY mengeluhkan aksi demonstrasi di kediaman pribadinya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017, kemarin.
SBY juga berbicara soal keselamatan jiwanya. Dia lantas bertanya pada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal hak asasi, apakah dirinya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri ini. (ase)
