Harga Premium Batal Naik, Pemerintah Dilema Berat?

Sepeda motor plat merah memakai BBM premium
Sumber :
  • ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga BBM jenis premium. Keputusan itu disampaikan mendadak setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyampaikan konferensi pers kepada awak media soal BBM jenis premium akan dinaikkan mulai pukul 18.00 WIB kemarin. 

Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE

Rencananya, kenaikan BBM premium di Jawa Madura dan Bali (Jamali) menjadi Rp7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp6.900. Hal itu disebut akan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan Pertamina. 

"Barangkali keputusan harga premium nyaris naik, karena pemerintah dihadapkan pada dilema berat," ujar Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi kepada VIVA Kamis, 11 Oktober 2018.

Mendag soal Respons Cepat Pertamina Terkait Dugaan Kecurangan Isi Gas LPG 3 Kg

Ia menjelaskan, jika harga premium dinaikkan maka tentu akan menggerus daya beli masyarakat sehingga memicu inflasi. Pada akhirnya, hal ini juga akan menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok meroket sehingga beban rakyat miskin semakin berat. 

Sementara itu, di tengah tren harga minyak dunia yang menanjak naik mencapai US$80 per barel dan situasi rupiah yang melemah, tentu akan memberatkan Pertamina kalau BBM premium tidak dinaikkan. 

Pertamina Group Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Tanah Longsor di Sumbar

"Dilema itulah barangkali yang melatarbelakangi keputusan harga premium nyaris naik. Keputusan membatalkan kenaikan harga premium menunjukkan bahwa Presiden Jokowi juga istiqomah terhadap keputusan untuk tidak menaikkan harga premium hingga 2019," jelasnya.

Kenaikan  Pertamax Tepat 

Di satu sisi, kenaikan harga produk BBM Pertamina yaitu Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non Public Service Obligation (PSO) dinilai merupakan langkah tepat. Harga BBM Non Subsidi itu menurut Fahmy memang seharusnya diatur oleh mekanisme pasar yang sangat tergantung pada harga minyak dunia. 

"Kalau harga Pertamax memang ditentukan oleh mekanisme pasar, yang sangat tergantung harga minyak dunia. Dengan demikian kenaikan harga Pertamax sudah tepat, yang disesuaikan dengan harga keekonomian," katanya.

Sebagai informasi, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax sudah dibanderol Rp10.400 per liter atau naik Rp900 dibanding sebelumnya yang dijual Rp9.500 per liter. 

Sedangkan harga baru Pertamax Turbo ditetapkan Rp12.250 per liter, Pertamina Dex Rp11.850 per liter, Dexlite Rp10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp9.800 per liter. 

Pertamina

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi Ketahanan Energi

Nicke Widyawati ungkap, bahwa tantangan sektor energi di ASEAN sangat dipengaruhi pesatnya perubahan lanskap energi global, kemajuan teknologi, hingga perubahan dinamika.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2024