Potensi Rebound, IHSG Masih Dibayangi Sentimen Negatif

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di level 4.910 pada pembukaan perdagangan Rabu 24 Juni 2020. Posisi itu menguat 31 poin atau 0,64 persen, dibanding penutupan perdagangan pada Selasa 23 Juni 2020 di level 4.879.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, meskipun IHSG masih memiliki potensi rebound, namun berbagai pemicu kerap menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks di perdagangan hari Rabu ini.

"Terus meningkatnya angka kasus pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi trigger negatif," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 24 Juni 2020.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Selain itu, naiknya harga minyak juga telah membuat katalis negatif bagi perusahaan basic industri dan konsumsi. Sedangkan penurunan harga komoditas energi seperti batubara dan CPO, akibat potensi penurunan demand di tengah gelombang kedua Covid-19, masih menjadi bayangan hitam untuk para perusahaan pertambangan.

"Kami perkirakan IHSG berpotensi rebound dengan support resistance 4.810-5.040," katanya.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865,27 hingga 4.778,71.

"Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975,54 hingga 5.097,14," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

"Namun demikian, pergerakan indeks telah menguji garis MA 20, sehingga memungkinkan terjadinya rebound," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya