Curhat Kepala BKPM Pernah Tenteng Proposal Sulit Urus Izin Usaha

Debat terbuka Kepala BKPM dengan Mahasiswa Cipayung Plus.
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menceritakan saat muda dulu memilih jalan sebagai pengusaha ketimbang aktivis. Dia mengaku saat itu sudah lelah dengan kemiskinan. 

Tuntutan Buruh dalam Aksi May Day, Cabut UU Cipta Kerja hingga Tolak Upah Murah

Bahlil menceritakan dulu dirinya kerap membawa-bawa proposal dan mengurus perizinan berusaha. Cerita itu disampaikan Bahlil saat debat terbuka dengan mahasiswa Cipayung Plus, Rabu malam, 4 November 2020.

"Saya sudah capek dengan kemiskinan. Itu mengapa saya mengambil jalan menjadi entrepreneurship, saya menjadi pengusaha," kata Bahlil.

Jabatan Menteri era Jokowi Habis Oktober, Ini Kata Bahlil soal Target Investasi Rp 1.650 triliun

Baca juga: KPR Program Sejuta Rumah di BTN Cair Rp15,6 T hingga Kuartal III-2020

Meskipun demikian, Bahlil mengakui pada saat itu mengurus perizinan berusaha tidak mudah. Bahkan, menurutnya, cenderung seperti dipersulit dengan perizinan yang berlapis.

Investasi Hilirisasi Turun Jadi Rp 75,8 Triliun di Kuartal I-2024

"Padahal pengusaha itu cuma membutuhkan empat hal yaitu kepastian, kemudahan, keterbukaan dan kecepatan. Di Indonesia ini terdapat predikat sebagai negara terjelek mengurus izinnya," ujar Bahlil.

Bahlil yakin adanya Undang-undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law ini bisa mengatasi masalah perizinan yang pernah dia alami tadi. Termasuk mengurangi potensi pelanggaran hukum seperti tindak penyuapan.

"UU ini adalah memangkas berbagai macam regulasi tumpang tindih untuk disimplifikasi," kata Bahlil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya