APBN 2022 Diketok DPR, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,2 Persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN (ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – DPR RI telah resmi menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (RUU APBN) 2022 menjadi UU. Persetujuan diberikan saat Rapat Paripurna, Kamis, 30 September 2021.

Gubernur BI Klaim Ekonomi RI Tahan Banting di Tengah Ketidakpastian Global

Dengan persetujuan tersebut, maka pertumbuhan ekonomi ditargetkan menjadi sebesar 5,2 persen pada 2022, laju inflasi 3 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp14.350 dan tingkat Bunga SUN-10 tahun 6,8 persen.

Adapun target harga minyak mentah Indonesia disepakati Pemerintah dan DPR di level US$63 per barel, lifting minyak bumi di sekitar 703 ribu barel per hari sedangkan lifting gas bumi ditetapkan sebesar 1.036 ribu barel setara minyak per hari.

Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom Sebut Terlalu Overshoot

Baca juga: Atasi Harga Jagung Mahal, RI Buka Impor Gandum Pakan 300 Ribu Ton

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen, tingkat kemiskinan 8,5-9,0 persen, rasio gini 0,376-0,378, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,41-73,46, Nilai Tukar Petani (NTP): 103-105 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) 104-106.

TKN: Mimpi Prabowo Menukik ke Persoalan Kemanusiaan, Mulai dari Kemiskinan hingga Stabilitas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat memberikan pendapat akhir pemerintah dalam Rapat Paripurna tersebut menyatakan, secara umum target ekonomi yang akan tumbuh 5,2 persen pada 2022 adalah realistis.

"Perkiraan tersebut cukup realistis dengan mempertimbangkan dinamika pemulihan dan reformasi struktural untuk mendorong kinerja perekonomian yang lebih akseleratif," ujar dia.

Sri pun menjelaskan, kinerja ekonomi pada 2022 terutama akan ditopang oleh pulihnya konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional. Kemudian, pada akhirnya menekan kembali tingkat kemiskinan ke level 8,5-9,0 persen.

Dari sisi pendapatan negara, dia mengatakan, dalam APBN 2022 direncanakan sebesar Rp1.846,1 triliun, yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan Rp1.510 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp335,6 triliun. 

Kemudian, Belanja Negara dalam APBN 2022 direncanakan sebesar Rp2.714,2 triliun, yang dialokasikan melalui Belanja Pemerintah Pusat Rp1.944.5 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp769,6 triliun.

"Sejalan dengan hal tersebut, defisit APBN 2022 telah disepakati sebesar 4,85 persen terhadap PDB atau sebesar Rp868,0 triliun. Catatan dan masukan Fraksi-fraksi DPR  dalam penetapan APBN tahun 2022 akan menjadi perhatian Pemerintah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya