Ancaman Gubernur Edy ke Produsen yang Timbun 1,1 Juta Kg Minyak Goreng

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA/B.S Putra

VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi geram atas tindakan oknum produsen minyak goreng diduga melakukan penimbunan minyak goreng berjumlah 1,1 juta kilogram di sebuah gudang di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tagih Kepastian Utang Rafaksi Migor, Aprindo: Jangan Jadi Tanggungan Pemerintah Berikutnya

"Di tengah kesulitan masyarakat saat ini, masih ada saja pasti oknum-oknum yang cari kesempatan. Kuat dugaan saya, di balik kelangkaan minyak goreng belakangan ini pasti ada pemain di belakangnya," sebut Edy dikutip VIVA melalui Instagram pribadinya, @edy_rahmayadi, Sabtu, 19 Februari 2022.

Mantan Pangkostrad itu, sudah curiga dengan kondisi minyak goreng langkah di pasaran dan harga melonjak. Diduga ada permainan oknum. Dengan itu, Gubernur Edy memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumut melakukan pelacakan.

Daftar Harga Pangan 2 Mei 2024: Cabai Merah hingga Gula Naik

Baca juga: Sidak Minyak Goreng, DPRD Serang Temukan Penimbunan di Gudang Waralaba

"Karenanya saya bentuk dan kerahkan langsung Tim Satgas Pangan Sumatera Utara untuk melacak siapa ini pemainnya. Dan benar dugaan saya, hari ini (kemarin) kita akhirnya berhasil menemukan sekitar 1,1 juta kilogram," kata Gubernur Edy.

Satgas Pangan Blak-Blakan Soal Penyebab Gagal Panen Bawang Merah di Brebes

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, menyayangi sikap dari produsen diduga melakukan penimbunan minyak goreng dengan jumlah besar di tengah kondisi minyak goreng langkah dan harganya meroket di tengah masyarakat saat ini.

"Produk minyak goreng kemasan yang ditimbun dalam gudang suatu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara," sebut Edy.

Dengan itu, sang Jendral TNI Bintang Tiga ini mewarning kepada perusahaan sebagai produsen minyak goreng untuk tidak bermain-main dan memanfaatkan kondisi saat ini. Gubernur Edy memerintahkan Satgas Panganan Sumut untuk melakukan pengawasan ketat terkait dengan temuan tersebut.

"Langsung saja, kita beri peringatan keras kepada produsen minyak goreng tersebut untuk segera mendistribusikan minyak goreng tersebut sesuai dengan HET Rp14.000, proses distribusi akan diawasi langsung oleh Satgas Pangan Sumut," kata Gubernur Edy.

Satgas Pangan Sumut ini terdiri dari Pemerintah Provinsi Sumut dan Polda Sumut. Mantan Ketua Umum PSSI itu, meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan penimbunan minyak goreng dengan jumlah besar tersebut.

"Untuk kasus penimbunan ini, kita juga sudah proses temuan ini dengan pihak kepolisian agar diproses hukum," kata Edy.

Warga Ngantre Minyak Goreng Curah Murah di Pasar Kramat Jati.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Gubernur Edy mengingatkan para produsen minyak goreng untuk tidak bermain-main dan memanfaatkan situasi atas mahalnya harga minyak goreng ini, demi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

"Intinya sama saya jangan coba-coba bermain di atas penderitaan rakyat saya, apalagi ini musim pandemi, semua lagi susah. Jadi mari sama-sama Kita pakai hati kita agar tidak menzalimi rakyat," tegas Gubernur Edy.

Sebelumnya, Tumpukan minyak goreng ditemukan tim Satgas Pangan Sumatera Utara di sebuah gudang di Kabupaten Deli Serdang. Minyak goreng dari produk berinsial B sudah dikemas dengan rapi dan siap diedarkan di pasaran.

Tim Satgas Pangan Sumut menemukan minyak goreng dengan jumlah mencapai 1,1 ton kilogram di gudang tersebut, Jumat 18 Februari 2022."Hari ini kita melakukan sidak ke satu produsen minyak goreng, semalam kita ke pasar-pasar untuk melihat ketersediaan minyak goreng, beberapa pasar kosong," sebut Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut, Naslindo Sirait kepada wartawan.

Naslindo mengatakan pihak terkejut dengan total minyak goreng di gudang perusahaan tersebut. Karena, kondisi di tengah masyarakat mengalami kelangkahan di pasaran sehingga picu harga meroket tajam.

"Hari ini kita melihat faktanya di dapat stok minyak goreng yang siap di pasarkan sekitar 1,1 juta kilogram minyak goreng bertumpuk di gudang," jelas Naslindo.

Dari hasil keterangan dan pengakuan dari karyawan perusahaan minyak goreng tersebut tidak disalurkan ke pasar. Naslindo mengatakan kebijakan itu, manajemen. 

Naslindo menjelaskan untuk proses penyelidikan terkait dugaan penimbunan tersebut. Pihak Pemprov Sumut menyerahkan kepada Polda Sumut.

Naslindo mengaku miris dengan kebijakan perusahaan yang tidak menyalurkan minyak goreng di gudang tersebut ke pasaran."Saat ini masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng sementara ada perusahaan yang tidak menyalurkannya," tutur Naslindo.

Dengan itu, Naslindo mengatasnamakan Pemprov Sumut menegaskan kepada pihak perusahaan untuk segera mendistribusikan minyak goreng itu. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas minyak goreng. 

"Kita juga akan terus melakukan monitoring dan sidak ke produsen dan distributor lainnya untuk memastikan tidak ada yang melakukan penimbunan. Kita tahu bahwa Minyak Goreng ini adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat. Apabila langka dan harga naik, maka akan memicu inflasi yang berakibat buruk pada perekonomian," jelas Naslindo. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya