Mendag Lutfi Tegaskan Harga Komoditas RI Bisa Mendikte Dunia

Menteri Perdagangan M Lutfi.
Sumber :
  • Antara.

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan di Bali hari ini. Dalam kesempatan itu Lutfi mengungkapkan strategi pihaknya mentransformasi perdagangan yang akhirnya akan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional dari dampak COVID-19.

Wuling Cloud EV Dijual Lebih Murah

Pertama, kata Lutfi, Indonesia perlu menyelesaikan persoalan COVID-19 sekaligus bersiap untuk memastikan bahwa ketika terjadi pandemi di masa yang akan datang, Indonesia dapat bergerak lebih cepat untuk mengatasinya.

"Meskipun tidak ada yang bisa dilakukan secara instan, tapi Kemendag harus berpikir secara 'out of box'," kata Mendag ditayangkan virtual, Kamis, 10 Maret 2022.

Harga Bawang Putih Meroket di Sumut, KPPU Jadwalkan Pemanggilan Importir dan Distributor

"Kemendag perlu memikirkan bagaimana perdagangan sektor kesehatan ini mesti bertransformasi untuk mendukung upaya tersebut," tambahnya.

Kedua, terkait kenaikan harga bahan pokok dunia juga perlu diantisipasi Indonesia. RI ditegaskan dapat belajar dari pengalaman kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia.

Terpopuler: Ahli Ungkap Jeroan Bus Maut Subang, Koleksi Kepala Bea Cukai yang Dicopot

Karena sebagai produsen CPO dunia, Indonesia menunjukkan taji untuk bisa memengaruhi kenaikan harga CPO dunia. Namun, ketika harga CPO internasional tinggi, Indonesia kembali beraksi agar harga CPO di dalam negeri terpisah dari harga internasional.

Minyak kelapa sawit (CPO) campuran Biodiesel.

Photo :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

Hal itu diwujudkan dengan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang diberlakukan. Meski harga dunia naik, pasokan minyak goreng melimpah di dalam negeri, dan harga mulai turun.

"Ketika saya ingin menaikkan DMO lagi ke 30 persen, saat itu harga CPO disuspen dua kali. Karena naik 10 persen disuspen, naik lagi 10 persen disuspen lagi," ungkapnya. 

"Jadi ini menunjukkan bahwa kita bisa mendikte dunia. Dan barang-barang kita, bukan hanya CPO, tapi nikel, bauksit, aluminium dan juga bahan turunannya, penting untuk berlaku serupa di masa yang akan datang," tegasnya.

Oleh sebab itu, lanjut Lutfi, Indonesia musti memastikan bahwa barang-barang RI dapat menjadi bagian dari pilar perekonomian dunia. Bukannya kondisi di Indonesia yang ditentukan dunia.

Lebih lanjut yang ketiga ungkapnya, bagaimana Kementerian Perdagangan menjadi pembela barang-barang ekspor Indonesia. Upaya itu harus dilakukan bersama seluruh stakeholder terkait.

"Jadi kita mesti bersama-sama baik itu di tingkat Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Dirjen Perundingan Perdagangan Dalam Negeri, atau perwakilan perdagangan di seluruh dunia harus bisa memastikan bahwa barang-barang dengan merek global yang diproduksi di Indonesia dapat bersaing di level setara dengan produk-produk dari negara asalnya," ujar Lutfi.

Strategi lainnya yang disampaikan adalah kerja sama antara pasar, pengusaha, dan Kemendag untuk dapat terus menjalin kekompakan. Sehingga bisa menentukan harga produk perdagangan dunia.

"Dan ketika kita kompak, kita juga bisa memastikan bahwa harga di dalam negeri bisa terjangkau. Dan bisa dipastikan kompetitif dibandingkan harga yang lain," ujarnya.

Kemudian tegasnya, Indonesia juga perlu menyadari pentingnya bertransformasi menuju era digital. Karena perekonomian digital mampu menutup kesenjangan yang kaya dan miskin.

"Digitalisasi untuk 1 juta pedagang pasar di 2022 harus tercapai. Karena kita harus mengantisipasi pandemi-pandemi maupun gangguan ekonomi yang akan datang," tambahnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya