Jaga Pasokan Bijih Nikel, VKTR Gandeng Tambang Nikel Sulteng

MoU PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) dengan PT Tambang Nikel Sulteng (TNS).
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang bergerak di bidang baterai dan percepatan elektrifikasi transportasi, menyepakati kerja sama dengan PT Tambang Nikel Sulteng (TNS) dalam upaya penyediaan pasokan bijih nikel. 

Garap EBT dan Perkuat Anak Usaha, BNBR Ungkap Strategi Bisnis di 2024

Kesepakatan kerja sama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dan Direktur Utama TNS Ronny Tanusaputra, di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa 19 Juli 2022.

Gilarsi mengatakan, sesuai dengan MoU, TNS akan menyediakan pasokan bijih nikel yang diperoleh dari proses penambangan yang ramah lingkungan kepada VKTR. 

Bertemu Dubes China, Menko Airlangga Jajaki Kerja Sama Bidang Pengelolaan Nikel

Baca juga: Habib Rizieq Bebas Hari Ini

Bijih nikel tersebut akan diolah oleh perusahaan patungan antara VKTR dan pihak lain. Adapun, TNS nantinya juga diberikan peluang untuk memiliki saham di dalam perusahaan patungan (joint venture) tersebut.

Ministry, VKTR Give Three Electric Buses to Gadjah Mada University

"Saat ini VKTR terus berupaya untuk mengambil peran dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, mengingat Indonesia memiliki cadangan bijih nikel sebanyak 25 persen dari seluruh cadangan dunia," kata Gilarsi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 20 Juli 2022. 

Hilirisasi industri nikel, lanjut Gilarsi, nantinya bisa menjadikan Indonesia pemain utama dalam bidang produksi baterai lithium. Hilirisasi tentunya akan meningkatkan nilai tambah ekonomi secara signifikan.

Menurut Gilarsi, pada 2022 ini pemerintah menargetkan produksi olahan nikel tembus di angka 2,58 juta ton. Target itu bakal ditopang lewat produksi Feronikel sebesar 1,66 juta ton, Nickel Pig Iron 831.000 ton, dan Nickel Matte 82.900 ton.

“Kita berharap, dalam lima tahun ke depan produksi nikel dalam negeri bisa terus meningkat secara sustainable mengingat melimpahnya cadangan nikel di Indonesia,” katanya.

Pengembangan pusat riset dan inovasi di bidang elektrifikasi transportasi antara PT VKTR Teknologi Mobilitas dan Politeksik Elektronika Negeri surabaya (PENS).

Photo :
  • VKTR/Bakrie & Brothers

Gilarsi menambahkan, umur cadangan bijih nikel Indonesia dapat mencapai 73 tahun untuk jenis bijih nikel kadar rendah di bawah 1,5 persen atau bijih nikel limonit. 

Asumsi umur cadangan tersebut berasal dari jumlah cadangan bijih nikel limonit mencapai 1,7 miliar ton dan kebutuhan kapasitas pengolahan di dalam negeri sebesar 24 juta ton per tahun. 

Sementara untuk bijih nikel kadar tinggi di atas 1,5 persen atau nikel saprolit, umur cadangannya disebutkan hanya cukup untuk sekitar 27 tahun ke depan. 

Hitungan ini berdasarkan asumsi jumlah bijih saprolit sebesar 2,6 miliar ton dan kapasitas kebutuhan biji untuk smelter dalam negeri mencapai 95,5 juta ton per tahun.

“Dengan kecukupan cadangan nikel di Tanah Air, serta dukungan policy yang pro terhadap sustainable industry, kita semua optimis Indonesia akan bisa menjadi pemain global yang dominan ke depannya,” tutur Gilarsi.

Kerja sama Banyak Pihak

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dan startup Inggris Britishvolt di London, Inggris, pada Rabu, 23 Maret 2022.

Photo :
  • Antara/HO-VKTR

Awal tahun ini, bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT Mayasari Bakti, sejumlah 30 unit bus listrik VKTR-BYD diluncurkan sebagai bagian dari armada Transjakarta dan telah hilir mudik di jalanan melayani transportasi warga ibu kota. Ke depan, Perseroan akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. 

Saat ini, VKTR tengah memacu kerja sama dengan pelbagai pihak, sebagai salah satu strategi Perseroan untuk melakukan lokalisasi teknologi dan pengembangan ekosistem elektrifikasi transportasi untuk produk-produk manufakturnya. 

Selain dengan BYD Auto, VKTR telah menandatangani kerja sama dengan produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, PT Jasa Sarana dan sejumlah pihak lainnya.

“Seluruh kerja sama ini dilakukan untuk membangun ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia secara lengkap, dari hulu hingga ke hilir,” ujar Gilarsi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya