Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi RI pada 2024 sebesar 5,2 persen. Angka itu lebih rendah dari target tahun ini yang sebesar 5,3 persen. 

Jokowi Perintahakan Sri Mulyani Jalin Komunikasi dengan Prabowo, Untuk Apa?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rendahnya target pertumbuhan ekonomi pada 2024 disebabkan oleh kondisi global. Seperti pelemahan ekonomi di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China. 

"Kondisi dunia dengan adanya kenaikan suku bunga yang sangat drastis higher, faster dan longer baru memberikan pengaruh terhadap kinerja pertumbuhan negara tersebut. Amerika, Eropa, dalam jangka 1-1,5 tahun ke depan, 12-18 bulan ke depan kita mengantisipasi dari sisi itu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers dikutip Jumat, 18 Agustus 2023.

Presiden Jokowi dan Iriana Hadir hingga Beri Karangan Bunga di Pernikahan Mahalini - Rizky Febian

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Photo :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

Sri Mulyani mengatakan, untuk China sendiri ekonominya menunjukkan adanya tanda-tanda pelemahan. Sehingga, Pemerintah melihat terdapat faktor yang akan berdampak negatif negatif pada 2024 mendatang, utamanya dari sisi ekspor. 

Soroti Predikat Kemiskinan di Brebes, Paramitha: Pemda Harus Perhatikan 3 Hal Ini

"Kita sudah lihat, bahkan pada saat kita tumbuh 5,12 di kuartal ini, kontribusi ekspor sudah menurun karena lingkungan eksternal sudah mulai menunjukkan pelemahan," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5,2 persen. Hal itu seiring dengan stabilitas ekonomi makro yang akan terus terjaga.

"Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen," ujar Jokowi dalam Sidang Paripurna DPR RI Tentang RAPBN 2024 Beserta Nota Keuangan di Kompleks DPR RI, Rabu, 16 Agustus 2023.

Kepala Negara menuturkan, untuk inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 2,8 persen pada 2024. Hal itu seiring dengan peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang akan tetap dioptimalkan untuk memitigasi tekanan inflasi.

"Baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal," jelasnya.

Adapun untuk nilai tukar rupiah Pemerintah mematok di angka Rp 15.000 per dolar AS. Sedangkan rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun diprediksi pada level 6,7 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya