Kadin: Masih Ada yang Lebih Penting dari Redenominasi

rupiah
Sumber :
  • Andika Wahyu

VIVAnews - Rencana pemerintah untuk mulai melakukan sosialisasi mengenai pengurangan tiga nol pada mata uang rupiah atau biasa disebut redenominasi mendapatkan tanggapan beragam. Ada yang setuju namun ada pula yang tegas menolak. Lalu bagaimana tanggapan dunia usaha?

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan, sebaiknya pemerintah memikirkan hal-hal yang lebih penting dibandingkan mengurangi jumlah nol pada mata uang rupiah.

"Kalau menurut saya banyak hal yang lebih penting untuk dibereskan daripada redenominasi," kata Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulistyo ketika ditemui VIVAnews di Jakarta, Senin malam, 28 Januari 2013.

Suryo mengatakan, mungkin suatu saat redenominasi memang harus dilakukan, namun hingga saat ini ia menilai hal itu belum terlalu mendesak untuk dilakukan.

Mengenai dampaknya kepada dunia usaha, Suryo mengatakan, sudah pasti akan ada efeknya dan tidak bisa dihindari. Namun ia juga tidak menampik jika besaran rupiah menjadi semakin besar tiap harinya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan dalam penerapan nanti tentunya redenominasi akan menimbulkan inflasi yang nantinya bisa memberatkan masyarakat ataupun pengusaha.

"Dampaknya tidak bisa dihindari jika kita melihat dari negara-negara lain yang telah mengalami proses redenominasi," katanya. (eh)

5 Fakta Penangkapan Pegi Perong, Pembunuh Vina Cirebon yang Buron Delapan Tahun
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyambangi Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2024

Bamsoet Menaruh Harapan Besar ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan pihaknya menaruh harapan besar kepada Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk memimpin Indo

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024