Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, Senin 23 Juni 2014, menyatakan Indonesia harus meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari level 6 persen. Sebab, dengan memacu pertumbuhan yang lebih tinggi itu, Indonesia dapat terhindar dari jebakan menjadi negara berpendapatan menengah.
"Situasi ini dialami oleh banyak negara yang pada awalnya tumbuh dengan cepat, kemudian stagnan selama lebih dari satu dekade," ujar Chaves dalam forum seminar bertajuk "Indonesia: Avoiding The Trap" di Jakarta.
"Namun, dengan tingkat pertumbuhan mendekati 9 persen, Indonesia dapat menghindari perangkap tersebut dan masuk ke dalam kelompok negara-negara berpenghasilan tinggi pada 2030," imbuhnya.
Indonesia, ia melanjutkan, memang telah menikmati manisnya efek pertumbuhan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir, karena lonjakan harga komoditas di pasar internasional pada kurun 2003 hingga 2011. Suku bunga pinjaman global yang rendah sejak 2009 dinilai juga turut mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga :
Terpopuler: Kebiasaan Orang Selingkuh di Malam Hari, Potret Mahalini-Rizky Febian saat Akad Nikah
"Ini dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan serta membutuhkan strategi belanja pemerintah yang menghilangkan inefisiensi, seperti subsidi BBM," kata Chaves. (art)
Halaman Selanjutnya