Dilema Nasib Luis Milla 

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla Aspas
Sumber :
  • INASGOC/Charlie

VIVA – Usai sudah perjuangan Timnas Indonesia di cabang olahraga sepakbola Asian Games 2018. Mereka takluk dari Uni Emirat Arab (UAE) melalui drama adu penalti pada Jumat, 24 Agustus 2018. 

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Perjuangan Hansamu Yama cs terhenti di babak 16 besar. Pelatih Garuda Muda, Luis Milla kemudian menjadi sorotan publik Indonesia. Apalagi kalau bukan target yang lagi-lagi tidak tercapai. 

Dua target PSSI gagal direngkuh sang juru arsitek dari Spanyol ini. Yang pertama kegagalan meraih juara di ajang SEA Games 2017 di mana Indonesia hanya bisa meraih medali perunggu. 

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Dan kali ini, target semifinal Asian Games 2018 yang tidak mampu direalisasikannya. Tentu nasib Luis Milla sebagai pelatih kepala dipertaruhkan. 

Jika bicara realita dari terget, tentu Milla tidak punya jaminan akan bertahan apalagi menakar gajinya yang selangit, 20 miliar per tahun. Namun pembuktian skema permainan Tim Garuda Muda yang kian matang membuat pecinta sepakbola tanah air pasti tutup mata mengenai melesetnya target yang diembankan. 

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Khusus di Asian Games 2018, permainan Indonesia yang menawan membuat lawan-lawan ketar-ketir. Keluar sebagai juara Grup A, Indonesia kemudian mampu membuat tim peserta ketakutan. Hal ini diungkapkan oleh pelatih Taiwan, Pen Wushung yang saat itu takluk 0-4 dari Indonesia. 

"Kami sudah bermain dengan sangat keras. Tapi, Indonesia benar-benar tim yang kuat dan lebih baik dari kami," kata Pen kepada wartawan. 

Diketahui, kontrak Luis Milla akan habis pada akhir ajang Asian Games 2018. Dan saat ini nasib Milla masih menggantung. Meski sinyal hengkang sudah ditunjukkan oleh Milla, namun harapan untuk mengarsiteki Timnas U-23 masih ada. Terlebih skuat asuhnya yang tak rela sang pelatih pergi.

"Saya pribadi, mau Luis Milla (dipertahankan). Dia pelatih bagus dan pintar. Semua kembali lagi ke PSSI," kata Evan Dimas. 

Dukungan untuk mempertahankan Milla, muncul juga dari pemain lain. Irfan Jaya adalah salah satunya, dia merasa Milla bukan cuma sosok yang pandai dalam urusan teknis. Tapi, Milla mengerti bagaimana kondisi pemainnya.

"Pelatih yang baik bagi semua pemain di tim ini," terang pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Sinyal Hengkang

Milla Sudah Ucapkan Selamat Tinggal 

Luis Milla tahu diri, gagal memenuhi target berarti tidak berhasil sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23. Raut mukanya lesu setelah Indonesia tersingkir menyakitkan dari UAE. 

Emosinya membludak di laga kontra UAE, mengetahui wasit melakukan keputusan yang merugikan. Ini pertanda keseriusan dan niat untuk mencapai target yang diembannya.

Sayang keberuntungan tidak berpihak, selepas laga yang pertama disorotinya adalah wasit yang dinilai sebagai biang kerok kekalahan Garuda Muda. 

"Di depan kami, ada 'pemain UEA' yang berlaga dengan sangat baik, yakni wasit. Dia memberi dua penalti kepada UEA. Penalti kedua juga tak seharusnya terjadi. Dan, UEA seharusnya mendapat kartu merah. Dalam 25 menit terakhir, seharusnya UEA sudah main dengan 10 orang," kata Luis Milla usai laga. 

Namun hasil tidak bisa diubah, nasib Milla kemudian langsung jadi topik hangat. Dalam media sosial instagram pribadinya, Milla sudah memberikan sinyal bakal hengkang. 
 
"Kami harus mengucapkan selamat tinggal pada mimpi indah di Asian Games, tapi kami tersingkir dengan kepala tetap tegak. Saya bangga pada semua pemain dan seluruh fans," ujarnya.

Ada Harapan Bertahan

Masih Jadi Pertimbangan 

Angin segar bagi penikmat sepakbola Indonesia, pertimbangan untuk mempertahankan Luis Milla diutarakan oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Hal ini kemungkinan besar menyusul reaksi penikmat sepakbola Indonesia untuk mempertahankan Luis Milla. 

Warganet contohnya, yang tidak rela pria Spanyol tersebut meninggalkan Timnas. Sampai-sampai tagar "SaveLuisMilla" bergema di akun media sosial, baik di twitter maupun Instagram. 

"Yth: Bapak @RahmayadiEdy @PSSI jangan pecat @Luismillacoach, di dunia ini gak ada yang instan, yang instan cuma @Indomielovers doang :( gunta ganti pelatih, kapan juaranya, sama kaya gunta ganti pacar, kapan nikah nya?  :( #SaveLuismilla," ungkap pemilik akun @ononk_negara.

Edy Rahmayadi kemudian merespons. Dia memberikan sinyal bakal mempertahankan Luis Milla setidaknya sampai Piala AFF bergulir. 

"Saya perhatikan melatihnya bagus, timnas ada perubahan. Tapi, PSSI kan tidak bisa ambil keputusan begitu saja Ada rapat Exco dulu nanti," kata Edy kepada wartawan.

"Segera (keputusannya). Karena kan dua bulan lagi kita ada Piala AFF senior. Siapa yang bilang mau dicoret, kan saya yang ketua PSSI. Pertandingan juga baru selesai kemarin, masa mau langsung ambil keputusan," jelasnya.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah Luis Milla akan dipertahankan atau tidak, Edy memberi jawaban singkat. "Amin," ujar pria yang dulu berposisi sebagai Pangkostrad itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya