Masih Butuh Luis Milla, Timnas Indonesia?

Gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono.
Sumber :
  • INASGOC/Charlie/sup

VIVA - Timnas Indonesia kembali meraih hasil apik ketika menjamu Myanmar dalam laga uji coba, Rabu 10 Oktober 2018. Dengan hasil ini, apakah skuat Garuda masih membutuhkan sosok Luis Milla?.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Bermain di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Evan Dimas cs kembali bermain tanpa didampingi oleh Milla. Namun di bawah pelatih interim, Bima Sakti Tukiman, mereka bisa membungkam Myanmar dengan skor 3-0.

Ketidakpastian posisi Milla menyeruak setelah kembali ke Spanyol usai mendampingi timnas pada Asian Games 2018 lalu. Komite Eksekutif PSSI, Gusti Randa, mengungkapkan bila Milla sudah mengirimkan agennya ke tanah air untuk negosiasi kontrak.

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23

"Perwakilannya sudah datang dan sedang negosiasi dengan PSSI. Kami belum dapat perkembangan terbaru soal dia," kata Gusti.

Ada beberapa klausul yang tengah dibahas oleh PSSI dan Milla, dan tak cuma soal nominal gaji. Tetapi, ada juga target yang dibebankan kepada Milla.

Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan

"Kan, ada beberapa klausul dalam perjanjian, misalkan target. Mau atau tidak, Milla ditargetkan juara di Piala AFF? Pelatih harus ada target. Kalau nilai sekian, tapi tak ada target, ya kita yang mundur," terang Gusti.  

Selama kekosongan ini, Bima Sakti pun akhirnya yang turun menangani para pemain timnas dalam dua laga terakhir ini. Hasil positif pun diraih oleh skuat Garuda, sebelumnya menang atas Mauritius.

Dan kini, tinggal satu uji coba lagi melawan Hong Kong yang bakal dihelat pada Selasa, 16 Oktober 2018. Situasi ini membuat Bima menjadi kandidat kuat menggantikan posisi pelatih asal Spanyol tersebut.

Menanggapi kemungkinan menjadi pengganti Milla, Bima pun tidak malu-malu lagi menyambut kesempatan tersebut. Dia juga mengakui bila permainan timnas saat ini tak lepas dari gaya yang diberikan Milla.

"Saya sudah belajar dengan coach Luis jadi gaya bermain kita tidak jauh berbeda. Seperti yang saya bilang, semua rejeki dari Allah. Kalau memang rejeki saya sebagai pelatih di Piala AFF, saya siap saja," kata Bima dalam konferensi pers usai laga kontra Myanmar.

Andai pun nantinya dia terpilih, dia menjanjikan gaya permainan yang sama dengan Milla. Bima juga menegaskan Timnas Indonesia sudah memiliki tim bayangan untuk menghadapi Piala AFF 2018 yang akan berlangsung November mendatang.

"Yang pasti kami sudah punya kerangka tim dan akan kami mantapkan untuk Piala AFF. Saya tinggal cari beberapa posisi yang dibutuhkan. Kami akan kolaborasi antara senior, U23, dan yang di Asian Games kemarin," tutur eks pemain PSM Makassar ini.

Tampil Apik

Indonesia mengemas kemenangan 3-0 atas Myanmar melalui gol dari Beto Goncalves dan Irfan Jaya (2 gol). Hasil ini jelas memberi secercah harapan bagi Skuat Garuda jelang perhelatan Piala AFF 2018.

Buktinya, tim bisa tampil solid meski baru berkumpul dua hari lalu. Bima mengaku puas dengan penampilan Skuat Garuda yang diharapkan semakin matang seiring persiapan yang tinggal satu bulan lagi jelang Piala AFF.

"Alhamdulillah kita bisa memenangkan pertandingan dan kita bisa melihat beberapa pemain dimainkan di babak pertama dan kedua. Ini juga menjadi rangkaian persiapan kita sebelum melawan Hong Kong," kata Bima.

"Saya berterima kasih kepada seluruh pemain yang sudah bekerja keras. Gol-gol tadi juga memang sudah kita latih. Bersyukur mereka bisa menjalani apa yang sudah kita latih selama ini," lanjutnya.

Bima menambahkan jika dia cukup puas dengan penampilan para pemain baru seperti Alfath Faathier dan Esteban Vizcarra. Keduanya bisa cepat beradaptasi dan menampilkan performa yang positif.

"Ada beberapa pemain baru, kita lihat tadi mereka bisa menunjukkan performa yang baik untuk laga selanjutnya. Yang pasti seluruh pemain bisa menjalankan instruksi kita," tambah pria 42 tahun.

Sementara itu, Pelatih timnas Myanmar Antoine Hey mengaku sedih melihat timnya kalah 0-3 dari Timnas Indonesia. Dia menilai laga ini memberikanya banyak pelajaran dan pengalaman kepada Myanmar.

"Ini bukan pertandingan yang menyenangkan bagi kami. Saya sedih kebobolan tiga gol. Tapi itulah yang terjadi dan ini jadi pelajaran. Kami akan kembali dengan susunan yang berbeda. Pertandingan ini adalah kesempatan bagi pemain muda untuk mendapatkan pengalaman," ucap Hey usai pertandingan.

Terkait penampilan Timnas Indonesia, Hey menganggap tim asuhan Bima Sakti punya keunggulan dalam hal serangan balik. Hey juga memberi pujian untuk winger Timnas Indonesia Febri Hariyadi yang menciptakan assist gol Beto Goncalves.

"Indonesia punya serangan balik yang bagus, itu yang jadi kekuatan mereka. Mereka punya banyak kesempatan cetak gol malam ini. Saya pikir nomor 13 [Febri] bagus. Ditambah dengan penyelesaian yang baik dari Beto," ucap Hey.

Timnas U-19 Keok Lagi

Berbeda dengan skuat seniornya, Timnas Indonesia U-19 malah kembali menelan hasil minor. Kali ini, Garuda Nusantara kalah dengan skor 1-2 dari Arab Saudi pada Rabu 10 Oktober 2018.

Hanis Saghara cs memulai laga ini dengan tempo cepat. Mereka coba menembus pertahanan lawan dengan tekanan dari sisi sayap dan operan-operan pendek.

Strategi itu berjalan cukup baik dan beberapa kali peluang didapat, namun belum mampu menaklukkan kiper Arab, Nawaf Alghamdi. Tim besutan Indra Sjafri itu malah kebobolan lebih dulu di menit 38 melalui sepakan jarak jauh Abdullah Alhamddan.

Beruntung, sebelum babak pertama usai, Tim Merah Putih berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan geledek Saddil Ramdani. The Young Green Falcon mencetak gol penentu kemenangan di menit 68 lewat penalti Alhamddan.

Kekalahan ini membuat Syahrian Abimanyu cs menelan dua kekalahan beruntun dalam dua laga uji coba. Sebelumnya, mereka juga kalah saat bentrok dengan China.

Dengan kekalahan ini, Indra mengakui memang banyak sektor yang perlu diperbaiki. Namun, pelatih asal Sumatera Barat itu mengaku sudah ada perbaikan di sisi mental.

"Secara keseluruhan, penilaian saya pemain masih banyak lakukan pelanggaran yang tak perlu. Di sektor serangan kita masih lemah. Ada banyak tendangan ke gawang tapi tak berbuah gol. Transisi juga masih perlu diperbaiki dari bertahan ke menyerang, terlalu lama memegang bola," kata Indra usai laga.

"Tetapi perjuangan untuk memenangkan pertandingan dari sisi mental pemain mulai percaya diri. Kami harap di uji coba terakhir kita bisa main lebih baik," sambungnya.

Lebih lanjut, Indra menilai para pemainnya masih kurang mampu menjaga kesabaran sepanjang pertandingan. Di mana, eks pelatih Bali United ini menilai itu akan sangat merugikan Timnas U-19 bila dilaga sebenarnya akan sangat merugikan.

"Kesabaran para pemain kita masih perlu diperbaiki. Kesalahan yang dibuat secara individu akhirnya berbuah penalti. Itu kesalahan enggak perlu. Kalau di laga sebenarnya akan sangat merugikan. Semoga semua problem selesai pada sebelum Piala Asia dimulai," katanya.

Pada laga uji coba selanjutnya, Garuda Nusantara akan bersua Yordania pada Sabtu, 13 Oktober 2018. Duel akan kembali dihelat di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya