APSI Ingin Jadi Peninjau Pada KLB PSSI 2013

Eks pemain Timnas Indonesia, GH Sutedjo (kanan)
Sumber :
  • Marco/VIVAbola
VIVAbola
- Asosiasi Pelatih Sepakbola Indonesia (APSI) berharap diberi kesempatan sebagai peserta peninjau pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar PSSI di Hotel Borobudur, 17 Maret 2013. Ini merupakan langkah APSI untuk mendapat pengakuan dari PSSI. 


Ketua APSI, GH Sutejo mengatakan bahwa pihaknya bernit hadir pada KLB tersebut. Niat ini didasari pada keberadaan APSI yang mewakili salah satu unsur penting dalam sepakbola, yakni suara pelatih.


“APSI itu sudah ada sejak 9 tahun lalu. Untuk kepengurusan saya yang sekarang dipilih pada Kongres APSI, Desember 2011 dan telah dilaporkan ke PSSI, Februari 2012. Wajar bila kami ingin peninjau, sekaligus upaya menjadi anggota resmi PSSI,” ujar GH Sutejo.
Andalkan Talenta Muda, Indonesia Janji Kejutkan Piala AFF


Gabung Grup Maut, Riedl Yakin Indonesia Melaju ke Semifinal
Untuk memastikan status peninjau itu, menurut rencana, GH Sutejo dan segenap pengurus APSI akan mendatangi tim verifikasi PSSI, siang ini, Kamis, 7 Maret 2013. Langkah ini bertujuan agar tim verifikasi juga mengetahui eksistensi APSI. Selain APSI, Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI) juga rencananya akan melakukan hal yang sama. Organisasi pimpinan Mundari Karya itu juga berharap segera mendapat pengakuan dari PSSI dan diberi hak suara.

Tekad Adam Alis Usai Terima Panggilan Timnas Pertama

"Kami memang tidak berharap pada kongres sekarang langsung jadi pemilik suara, tetapi paling tidak untuk kongres selanjutnya kami sudah berstatus pemilik suara,” papar mantan pemain PSSI Binatama ini.


Seperti diketahui, tim verifikasi sudah dari bekerja untuk memverifikasi para peserta KLB PSSI. Sesuai dengan instruksi FIFA, peserta harus disesuaikan dengan voters KLB PSSI di Solo 2011 lalu. Pembahas berjalan cukup alot terutama terkait dengan klub dan pengprov yang mengalami dualisme, seperti Pengprov DKI Jakarta.


"Kami mendukung penuh keputusan tim verifikasi yang menganulir semua suara kloningan, termasuk Pengprov yang secara sah memang berada dibawah pimpinan Hardi Hasan,” beber GH Sutejo.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya