Menteri Puan Ingin Indonesia Jadi 'Rumah Mode' Dunia

Indonesia Fashion Week (IFW) 2016 resmi dibuka hari ini.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id
Koleksi Fesyen Ini Diluncurkan untuk Dukung Pemberdayaan Perempuan
- Kekayaan budaya Indonesia, dengan berbagai macam coraknya, dapat menjadi inspirasi serta karakter dalam karya fesyen modern. Dengan karakter dan kepribadian feysen berbasis budaya, karya busana para desainer Indonesia menjadi lebih kuat dalam upaya membangun bangsa.

Ivan Gunawan Luncurkan Busana Terbaru Jelang Ramadhan

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat membuka Indonesia Fashion Week (IFW) 2016, Kamis 10 Maret.
Gaya Fashion Bak Monster Kepompong Jadi Tren London Fashion Week


Puan melihat corak Indonesia yang indah dapat dijadikan identitas budaya Indonesia untuk diperkenalkan ke pasar perekonomian secara global.


"Corak Indonesia merupakan identitas bangsa, sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi dan dapat mengenalkan identitas bangsa di dunia," jelas Puan melalui keterangan tertulis kepada
VIVA.co.id.


Dengan begitu, sambungnya, Indonesia ke depan dapat menjadi rumah mode, baik di ASEAN dan dunia. Puan melihat, desainer Indonesia yang kreatif dapat membuat industri fesyen di Indonesia semakin maju.


“Melalui ajang Indonesia Fashion Week 2016 ini juga dapat secara efektif digunakan untuk memperkenalkan label Indonesia melalui fesyen kepada publik agar  mereka mengetahui perkembangan dan kreativitas anak bangsa yang tidak kalah dibandingkan dengan karya-karya internasional lainnya,” kata Puan.


Puan sangat mengapresiasi dan mendukung langkah Indonesian Fashion Entrepreneur and Designer Association (APPMI) yang menjadi penyelenggara kegiatan tersebut. Ia berharap Indonesia Fashion Week bisa menggerakan sektor industri fesyen sehingga menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja serta membangun kemandirian ekonomi nasional berbasiskan budaya.


“Sekarang era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA yang 40 persen pasarnya ada di Indonesia. Kita harus bisa manfaatkan dengan fesyen kita sendiri, sambil tentu harus bisa menguasai pasar di negara lain,” tegasnya.


Namun, ia juga menekankan agar masyarakat Indonesia bisa menyikapi MEA dengan arif dan bijaksana, memanfaatkan setiap peluang dengan menggunakan karya anak bangsa Indonesia sendiri. Hal yang paling diperlukan adalah membangun daya saing agar mampu menaklukan produk dari negara-negara lain.


Dalam kesempatan itu, Puan Maharani didampingi Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Perindustrian, Saleh Husen, dan Ketua DPD, Irman Gusman.


Puan yang mengenakan batik bercorak putih, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun daya saing bangsa dalam menghasilkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas. (ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya