Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola
- Pelatih tim nasional Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, menilai koordinasi barisan penyerang timnya masih perlu dibenahi. Buruknya komunikasi antarpemain menjadi salah satu penyebab sulitnya Indonesia mencetak gol saat bertemu Singapura pada akhir pekan lalu.
Dalam laga ini, Indonesia menyerah 0-1. Satu-satunya gol tuan rumah dicetak lewat titik putih penalti pada menit ke-10.
"Saya melihat justru masih kurang ada pengertian. Masing-masing belum paham satu sama lain karena dipertemukan dalam waktu singkat. Saya belum lihat kemampuan Sunarto dan Feri (Ferinando Pahabol) saat main di klub," kata Rahmad kepada
VIVAbola.
Bertanding di Singapura, Indonesia tampil dengan formasi 3-5-2. RD menempatkan dua pemain lincah, Andik Vermansyah dan Bayu Gatra, di sisi sayap dan duet Pahabol-Sunarto di lini depan.
Dengan formasi seperti ini, Indonesia sebenarnya mampu menciptakan banyak peluang. Salah satunya lewat tendangan bebas Pahabol. Sayangnya, bola masih membentur mistar gawang tuan rumah.
"Pengalaman dari laga-laga uji coba akan digunakan untuk semakin mengompakkan para pemain di lini depan. Itu solusi untuk hal seperti ini," tambah pelatih Arema Indonesia tersebut.
Selain kekompakan tim, RD juga belum punya banyak pilihan di lini depan. Karena itu, dia berniat untuk memanggil nama baru. Salah satunya adalah Syamsir Alam. Jebolan program SAD Uruguay itu sempat "ngambek" gara-gara tak kunjung dipanggil ke Timnas.
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :