PSSI Sepakat Gelar KLB, 3 Agustus 2016

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hanca Panjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Radhitya Ardiansyah

VIVA.co.id – Pertemuan segitiga antara PSSI, FIFA-AFC, dan Kelompok 85 akhirnya membuahkan hasil. PSSI sepakat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 3 Agustus 2016 mendatang.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Agendanya bukan pemilihan Ketua Umum. KLB PSSI pada 3 Agustus 2016 mendatang digelar untuk membentuk Komite Pemilihan Ketua Umum PSSI.

Plt Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan, menjelaskan Komite Pemilihan adalah elemen penting dalam proses pemilihan Ketua Umum. "Maka dari itu, perlu dibentuk Komite Pemilihan terlebih dahulu. Agenda di KLB, 3 Agustus 2016, nanti adalah pembentukan Komite Pemilihan," jelas Hinca usai pertemuan di kantornya, Selasa 21 Juni 2016.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Usai menentukan Komite Pemilihan, agenda lain adalah penentuan waktu pemilihan Ketua Umum. Hinca menjelaskan, paling lambat, Kongres Luar Biasa untuk pemilihan Ketua Umum digelar pada 30 Oktober 2016. "Jadi, akan ada dua Kongres," tegas Hinca.

"Bisa lebih cepat. Semua tergantung kesepakatan di KLB, Agustus nanti. Andai voters sepakat digelar lebih cepat, ya bisa saja. Tak cuma Ketua Umum, Komite Eksekutif juga akan dipilih lagi," kata pentolan Kelompok 85 yang juga manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Lebih lanjut, Umuh berharap hasil di pertemuan ini membawa hal yang positif terhadap perkembangan sepakbola nasional. Pria yang akrab disapa Pak Haji tersebut optimistis penyelenggaraan KLB nanti akan berlangsung lancar.

"Saya, siapa pun pasti mau sepakbola nasional dikelola secara profesional. Saya harap ada sosok baru yang muncul. Mungkin dari kalangan pengusaha yang bisa membantu keuangan demi membantu kegiatan PSSI," jelas Umuh.

Dalam pertemuan tadi, tak semua anggota Kelompok 85 bertemu perwakilan FIFA-AFC, Primo Corvaro dan Sanjeeva Balasinggam. Hanya delapan orang yang masuk dan berdiskusi dengan keduanya. Beberapa di antaranya adalah Gusti Randa, Umuh, serta GH Sutedjo. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya