Mengupas Masalah Timnas U-19 di Piala AFF 2016

Timnas Indonesia U-19
Sumber :
  • twitter.com/pssi__fai

VIVA.co.id – Timnas Indonesia U-19 dipastikan tersingkir dari gelaran Piala AFF di Vietnam. Mereka tak lolos ke babak semifinal karena hanya menempati peringkat 4 klasemen sementara Grup B, dengan koleksi enam poin.

Jalan Terjal Cristian Gonzales Demi Membela Timnas Indonesia

Hanya dua kemenangan yang bisa diraih Timnas U-19. Itu pun saat mereka berhadapan dengan lawan yang lebih lemah, Laos dan Kamboja.

Sedangkan, saat bertemu Myanmar, Thailand, dan Australia, Timnas U-19 selalu menelan kekalahan.

Catat Jadwal Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Bisa Ketemu Thailand atau Vietnam

Dari segi performa, sebenarnya permainan Garuda Muda tak terlalu buruk. Namun, ada masalah akut yang belum bisa dipecahkan oleh Timnas U-19.

Konsentrasi saat bermain menjadi penyakit utama Timnas U-19 di Piala AFF. Jika dilihat dari statistik, Timnas U-19 selalu kebobolan di babak kedua. Hanya ketika melawan Laos saja mereka tak kemasukan saat paruh kedua.

Piala AFF U-19 2024 Digelar di Surabaya

Penyebabnya selalu sama, kecerobohan para pemain saat mengantisipasi serangan lawan. Pelatih Timnas U-19, Eduard Tjong, tak menampik anggapan tersebut.

Edu menganggap konsentrasi anak-anak asuhnya sering turun di babak kedua. Fenomena ini, dijelaskan Edu, disebabkan oleh terkurasnya stamina para pemain.

"Kami sering lengah di babak kedua. Dalam organisasi permainan juga belum terlalu stabil," ujar Edu.

Pengalaman juga menjadi catatan penting Edu bagi Timnas U-19. Mayoritas pemain yang dibawanya, menurut mantan pelatih PS TNI tersebut, masih minim jam terbang di pentas internasional.

"Memang, pengalaman dan jam terbang anak-anak belum banyak. Rata-rata mereka belum pernah merasakan atmosfer laga internasional. Pada dasarnya, tim sudah berjuang maksimal," ungkap Edu.

Selanjutnya...

Harapan Baru

Kegagalan Timnas U-19 d Piala AFF sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak awal. Bagaimana tidak, mereka baru melakukan persiapan efektif selama satu bulan.

Edu pun baru ditunjuk PSSI sebagai pelatih pada pertengahan Juli 2016 lalu. Pencarian pemain menjadi persoalan utama Edu saat itu.

Langkah singkat diambil Edu dengan menggelar seleksi selama 10 hari. Perlahan, dia mulai mendapatkan kerangka tim.

Setelah membentuk tim, Edu mulai menyusun program untuk Timnas U-19, termasuk menggelar laga uji coba. Dan ketika beruji coba, Edu mulai melihat masalah-masalah yang ada.

Penurunan konsentrasi di babak kedua dan demam panggung yang dialami para pemain sebenarnya sudah bisa dirasakan oleh Edu selama uji coba. Hanya saja, tak banyak waktu yang dimilikinya untuk memperbaiki hal tersebut.

"Semoga ke depan persiapannya bisa lebih panjang dan maksimal," ujar mantan pemain Arseto Solo tersebut.

Meski gagal, Edu melihat Timnas U-19 saat ini bisa menjadi harapan di masa mendatang. Sebab, ditinjau dari segi usia, mereka masih bisa digunakan dalam perhelatan Piala AFF U-19 2017.

Hanya sembilan pemain yang tak bisa digunakan lagi jasanya. Mereka adalah Awan Setho Rahardjo, Satria Tama Hardiyanto, Ibrahim Sanjaya, Bagas Adi Nugroho, Sandi Pratama, Hanif Abdurrauf Sjahbandi, Muhammad Dimas Drajad, Edo Febriansyah, dan Pandi Lestaluhu.

"Mereka punya prospek bagus di masa mendatang. Memang, banyak pemain yang bisa ikut lagi di Timnas U-19 tahun depan," ujar Edu.

"Ini jadi pengalaman berharga bagi kami. Selanjutnya, saya bertekad ingin kembali membela Timnas, entah level U-19 atau U-22," timpal striker Timnas U-19, Sadil Ramdani.

Tak ketinggalan, Edu meminta maaf terkait kegagalannya membawa Timnas U-19 berprestasi di ajang Piala AFF. "Kami belum bisa memberikan hasil yang diharapkan. Terima kasih masyarakat Indonesia, atas dukungan dan doanya," tutur Edu.

Timnas U-19 dijadwalkan tiba di Indonesia pada Rabu 21 September 2016. Mereka akan mendarat pada pukul 13.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya