Tensi Panas Mourinho-Fans Juventus Berawal dari Salam 3 Jari

Manajer Manchester United, Jose Mourinho
Sumber :
  • Twitter/@ManUtd

VIVA – Gestur Jose Mourinho usai membawa Manchester United meraih kemenangan atas Juventus di Allianz Stadium menjadi polemik. Diketahui dia sempat berpose menempelkan tiga jari ke telinga seperti menantang fans tuan rumah agar berteriak lebih keras.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Aksi Mourinho tersebut memancing amarah sejumlah pemain Juventus, seperti Leonardo Bonucci dan Paulo Dybala.

Sebenarnya, itu bukan pertama kali Mourinho bersitegang dengan fans Juventus. Pada laga pertama babak penyisihan grup Liga Champions di Old Trafford, The Special One juga memancing kekesalan pendukung tim tamu dengan mengacungkan tiga jari.

Legenda Manchester United Ikut Buka Suara Soal Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Disebut Sukses

Ditenggarai maksud Mourinho kala itu adalah agar fans Juventus mengenang Treble Winners yang direbutnya bersama Inter Milan pada 2010 silam.

Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Untuk aksi terbarunya, Mourinho mengaku menyesal. Namun dia juga mengatakan tidak tahan untuk membuat gestur itu karena cercaan dari fans Juventus.

"Saya mungkin tak seharusnya melakukan itu. Namun keluarga saya diejek, termasuk keluarga Inter Milan. Saya pun bereaksi seperti itu," kata Mourinho dilansir Football Italia.

"Tapi saya tidak mengejek siapa pun. Saya hanya membuat gerak tubuh yang menyatakan saya ingin mendengar mereka (suporter Juventus) lebih keras," ujarnya berkilah.

Sementara Calcio Mercato melaporkan, fans Juventus sejatinya yang dari awal juga cari perkara dengan Mourinho. Mereka mencaci manajer asal Portugal itu dengan kalimat kotor.

Mourinho selama ini memang sangat mengangungkan Inter sebagai klub terbaik yang pernah ditangani. Sedangkan Juventus menganggap Nerazzurri sebagai musuh abadi mereka di Serie A, terlebih sejak mencuatnya skandal Calciopoli pada 2006 silam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya