4 Tim Inggris Kuasai Eropa, Madrid dan Barca pada ke Mana?

Para pemain Liverpool merayakan gol Divock Origi (kanan) ke gawang Barcelona
Sumber :
  • Instagram/@liverpoolfc

VIVA – Musim 2018/2019 adalah momen berjayanya wakil-wakil Inggris di pentas sepakbola Eropa. Bagaimana tidak, empat tim Premier League yakni Liverpool, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Chelsea, berhasil menembus partai puncak dua kompetisi papan atas Eropa, Liga Champions dan Liga Europa.

Terpopuler: Shin Tae-yong 'Sentil' AFC, Indonesia Terhindar dari Israel

Di ajang Liga Champions, Liverpool dan Tottenham harus melewati drama sebelum berhasil menyegel tiket final. Di babak semifinal, Liverpool dan Tottenham sama-sama kalah saat melakoni laga leg 1. Tottenham kalah 0-1 dari Ajax Amsterdam di Tottenham Hotspur Stadium. Liverpool lebih parah, armada Merseyside Merah digasak 0-3 kala melawat ke Camp Nou, markas Barcelona.

Akan tetapi, keduanya berhasil bangkit saat bertarung di duel kedua. Liverpool secara dramatis berhasil mempecundangi Barcelona 4-0 di Anfield, sementara Tottenham yang sempat tertinggal dua gol lebih dulu mampu menang 3-2 di Johan Cruyff Arena.

Arsenal Mulai Kawal Ketat Pemainnya

Jika mengutip data BBC, laga final Liga Champions musim ini antara Tottenham melawan Liverpool, jadi duel All-England Final kedua sepanjang sejarah 64 tahun ajang ini digelar, dan sepanjang 27 tahun saat resmi berubah format menjadi Liga Champions.

Sebelumnya, laga All-England Final Liga Champions pernah digelar di Luzhniki Stadium, Moscow, saat Manchester United berhadapan dengan Chelsea. Saat itu, MU berhasil mengalahkan Chelsea lewat drama adu penalti 6-5 (1-1).

Arsenal Masih Belum Sempurna Meski Menang di Markas Tottenham

Sejarah yang sama juga dibuat Arsenal dan Chelsea. Keduanya bakal saling jegal di partai puncak Liga Europa 2018/2019. Untuk Arsenal, perjalanan pasukan Unai Emery di ajang ini terbilang tak terlalu sulit. Dalam 14 pertandingan di ajang ini, Arsenal hanya menelan dua kekalahan dan satu hasil imbang.

Arsenal sempat kalah 0-1 dari wakil Belarusia, BATE Borisov, dalam laga leg 1 babak 32 besar. Arsenal juga kalah 1-3 dari Rennes di babak 16 besar. Selebihnya, Arsenal tampil apik termasuk saat menyingkirkan Napoli di babak perempatfinal, dan melibas Valencia di babak semifinal.

Pun dengan Chelsea. Pasukan Maurizio Sarri tak terkalahkan dalam 14 pertandingan Liga Europa. Akan tetapi, The Blues harus melewati drama adu penalti saat melawan Eintracht Frankfurt di semifinal. Setelah bermain imbang 1-1 di Commerzbank-Arena, Chelsea dan Frankfurt kembali bermain imbang dalam waktu normal dan saat laga berlanjut ke extra time.

Pemenang pun harus ditentukan lewat drama adu penalti. Hasilnya, Chelsea berhasil menggenggam satu tiket final, setelah menang 4-3.

Seperti di Liga Champions, All-England Final juga terjadi di Liga Europa untuk yang kedua kalinya. Menurut data Uefa.com, laga Chelsea melawan Arsenal nanti akan jadi duel final kedua setelah Tottenham melawan Wolverhampton Wanderers di musim 1971/1972. 

Kesuksesan empat tim Inggris ini seakan memutus dominasi tim-tim asal Spanyol semisal Real Madrid dan Barcelona, dalam kurun waktu lima musim terakhir. Sebab jika dilihat dalam lebih dari 15 tahun terakhir, dua wakil Spanyol, Madrid dan Barcelona kerap tampil di partai final. Madrid bahkan berhasil menggondol hattrick gelar Liga Champions dalam tiga edisi sebelumnya secara beruntun. 

Sementara Itu, Barcelona bahkan mampu meraih empat gelar juara 2005/2006, 2008/2009, 2010/2011, dan 2014/2015

Selanjutnya, Wanda Metropolitano, Madrid, akan jadi saksi bentrok dua wakil Inggris Tottenham kontra Liverpool, dalam laga final Liga Champions, 2 Juni 2019. Sementara itu, Chelsea dan Arsenal bakal saling jegal di final Liga Europa di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, 29 Mei 2019. (sat)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya