Jalan Terjal 3 Pemain Malaysia yang Coba Peruntungan di J League

Hadi Fayyadh saaat diperkenalkan Azul Claro Numaru
Sumber :
  • Dok. J League

VIVA – Malaysia tak mau ketinggalan dengan negara Asia Tenggara lainnya dalam urusan mengirim pemain untuk mentas di J League. Kompetisi sepakbola di Jepang memang menggiurkan bagi pesepakbola.

Justin Hubner Turut Andil dalam Kemenangan Cerezo Osaka Atas Morioka

Di sana banyak pemain dari luar Asia yang memiliki kualitas kemampuan di atas rata-rata. Dengan begitu, tingkat persaingan pun semakin tinggi.

Tapi, untuk mendapat kepercayaan masuk dalam skuad inti, tidaklah mudah dilakukan oleh perwakilan dari Malaysia. Bahkan dari mereka ada yang harus pulang lebih dulu meski durasi kontrak masih tersisa.

Justin Hubner Cetak Sejarah, Ragnar Oratmangoen Bernasib Tragis

Wan Zack Haikal

Wan Zack Haikal merupakan salah satu penggawa Timnas Malaysia U-23 yang bermain di Kualifikasi Olimpiade 2012. Dia menjadi yang paling menonjol dalam skuad ketika itu.

Mantan Pemain Malaysia Puji Timnas Indonesia: Mereka Kerja saat Kami Istirahat

Awal mula Haikal bisa sampai menjajal J League adalah pertandingan Timnas Malaysia melawan Jepang pada Kualifikasi Olimpiade 2012 di Tosu. Meski timnya kalah, tapi penampilannya dianggap bagus.

Gelandang kelahiran 28 Januari 1991 itu kemudian mendapat tawaran dari klub J League, FC Ryukyu. Dia tak sendiri, ada pemain Malaysia lainnya, Wan Zarulnizam yang turut menjalani trial di klub tersebut.

Tapi keduanya berbeda nasib, Haikal lolos, sedangkan Zaharulnizam tidak. Kontrak selama dua musim diberikan kepada Haikal untuk bersama FC Ryukyu yang bermain di Japan Football League atau kasta ketiga di Negeri Sakura ketika itu.

Baru pada 2013 Haikal mendapat kesempatan menjalani debut di sana. Dia turut bermain sejak menit pertama hingga ke-80. Akan tetapi, setelah itu dia tak lagi mendapatkan kepercayaan pelatih.

Karena tak kunjung mendapat kepercayaan, pada 2014 Haikal memilih pulang ke Malaysia. Dia bermain untuk Kelantan FA.

Nazirul Naim

Nazirul Naim bisa dibilang menggantikan posisi Zaharulnizam yang tak lolos seleksi di FC Ryukyu. Karena pada 2013, kontrak itu malah ditawarkan kepadanya.

Berposisi sebagai bek kiri, Nazirul mendapatkan kontrak selama satu musim setelah menjalani seleksi selama dua pekan. Tapi sayangnya, ketika itu dia malah sering mengalami cedera.

Bahkan karena terus-menerus cedera, dia mengakhiri kontrak lebih dulu dan tidak punya catatan tampil satu pertandingan pun. Akhirnya dia dipulangkan ke Harimau Muda A yang ketika itu bermain di kasta kedua Liga Australia.

Hadi Fayyadh

Baru pada 2019 Malaysia memiliki wakil di Liga Australia. Dia adalah Hadi Fayyadh yang bergabung dengan kontestan J2 League, Fagiano Okayama.

Awalnya Fayyadh datang ke Jepang untuk menjalani seleksi bersama Roasso Kumamoto selama satu pekan. Tapi di sana dia tidak beruntung karena ditolak.

Beruntung ada Fagiano Okayama yang mampu melihat bakat penggawa Timnas Malaysia U-19 tersebut. Kontrak selama satu tahun diberikan.

Nasib baik sayangnya belum memayungi Fayyadh pada musim pertama. Dia tidak mendapat kesempatan bermain di sana karena mengalami cedera dan kendala bahasa.

Meski begitu, Fagiano Okayama masih percaya dengan talenta Fayyadh. Perpanjangan kontrak selama setahun lagi diberikan kepadanya.

Keadaan masih belum membaik bagi Fayyadh. Akhirnya dia dipinjamkan ke Azul Claro Numaru yang bermain di J3 League untuk musim 2021.

Belum lagi Fayadh menjalani petualangan baru bersama Azul Caro Numaru, cedera ligamen parah saat latihan dideritanya. Sampai sekarang dia masih harus dirawat dan kemungkinan baru bisa bermain di akhir musim ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya