Bukayo Saka Korban Rasisme di Instagram, Inggris Meradang

Bukayo Saka coba ditenangkan oleh Harry Kane
Sumber :
  • twitter.com/England

VIVA – Federasi Sepakbola Inggris (FA) meradang. Sebab, Bukayo Saka, salah satu pemainnya di final EURO 2020 jadi korban rasisme di media sosial Instagram.

Pemain Jagoan Inggris Persenjatai Diri Rumahnya dengan Perlengkapan 'Kelas Militer' Selama EURO 2024

Saka merupakan salah satu eksekutor penalti Inggris dalam laga melawan Timnas Italia. Dia, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho gagal menuntaskan tugas,

Alhasil, mimpi The Three Lions menggondol gelar juara di Wembley Stadium, Senin dini hari WIB 12 Juli 2021 menjadi sirna. Usai kegagalannya, Saka menangis dan harus ditenangkan rekan tim lainnya.

Timnas Indonesia Kebanyakan Naturalisasi? Italia Juga Juara EURO 2020 Berkat Naturalisasi

Sayangnya, kekecewaan Saka bertambah. Di media sosial Instagram pribadinya, banjir komentar bernada rasisme.

FA meradang begitu mengetahuinya. Mereka meminta pemerintah Inggris untuk segera mengesahkan Undang-Undang yang tepat untuk menghalangi tindakan seperti ini.

Harry Kane Pun Akui Bukayo Saka Pantas Dapat Penalti

Mereka juga mendesak kepada platform media sosial untuk bertindak lebih nyata. Sehingga bisa membantu menyeret para pelaku rasisme ke hadapan hukum.

Berikut pernyataan lengkap FA, dikutip dari The Sun:

"FA sangat mengutuk semau bentuk diskriminasi dan terkejut dengan rasisme yang ditujukan kepada beberapa pemain Inggris di media sosial,"

"Kami tidak dapat menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim."

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab."

"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus diskriminasi dari permainan ini, tapi kami mohon pemerintah untuk bertindak cepat dan membawa Undang-Undang yang sesuai hingga penyalahgunaan ini memiliki konsekuensi di dunia nyata."

"Perusahaan media sosial perlu meningkatkan dan mengambil tindakan untuk melarang pelaku dari platform mereka, mengumpulkan bukti yang dapat mengarah pada penuntutan dan dukungan untuk membuat platform mereka bebas dari jenis penyalahgunaan yang menjijikan ini."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya