Jelang Semifinal Piala Dunia Prancis vs Maroko, Seorang Turis Prancis Tewas Diserang di Maroko

Ilustrasi lokasi pembunuhan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Bola – Seorang turis Prancis meninggal karena cedera kepala yang parah dan suaminya dirawat di rumah sakit setelah tiba-tiba diserang oleh seorang pria yang "tidak stabil" di dekat area Rabat, kata seorang pejabat rumah sakit dan pihak berwenang Maroko.

Janjian Duel Maut Satu Lawan Satu, Pelajar Tangerang Tewas Ditusuk Pakai Pisau Dapur

"Wanita itu, yang lahir pada tahun 1940, sayangnya ia meninggal dunia. Dia tiba di rumah sakit dalam keadaan sudah meninggal," kata Dr. Leila Derfoufi dari Rumah Sakit Moulay Youssef kepada AFP, dilansir Selasa, 13 Desember 2022. 

"Kami sangat kecewa karena kami tidak bisa menyelamatkannya." lanjut Dr. Leila. Suaminya, juga berusia delapan puluhan, kini dalam "kondisi stabil", tambah dokter itu.

Ambulans PKS Terguling di Tol Semarang-Batang, 1 Orang Tewas

ilustrasi meninggal.

Photo :
  • U-Report

Pasangan itu diserang oleh "orang yang tidak stabil" pada hari Senin di kota pesisir Moulay Bousselham, tidak jauh dari ibu kota Maroko, kata pihak berwenang.

Ngeri, Suami di Ciamis Tawarkan Daging Istri yang Dimutilasi ke Warga

Dia "menyerang kedua turis itu tanpa alasan yang jelas dengan batu, menyebabkan mereka terluka dengan berbagai tingkat keparahan", kata mereka, menambahkan bahwa saat ini pria itu telah ditangkap dan ditahan oleh polisi setempat. Investigasi atas serangan itu sedang berlangsung.

Serangan nahas tersebut terjadi dua hari sebelum semifinal Piala Dunia 2022 antara Maroko dan Prancis. Meskipun belum ditemukan hubungan antar keduanya, namun berita ini banyak membuat masyarakat Prancis marah karena Maroko dianggap tak bisa melindungi turis yang datang ke negara mereka. 

Striker Timnas Prancis, Kylian Mbappe (Foto/Twitter @EURO2024)

Photo :
  • vstory

Seperti menurut otoritas setempat, warga Prancis merupakan jumlah turis terbesar yang mengunjungi Maroko.

Pada bulan Januari, seorang turis Prancis berusia 79 tahun dibunuh oleh seorang penyerang dengan pisau di sebuah pasar di kota Tiznit, Maroko selatan. Pengadilan memutuskan bahwa pelaku tidak bertanggung jawab secara pidana karena "gangguan mental" dan menyerukan penahanan mereka di rumah sakit jiwa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya