Peringkat Ketiga Piala Dunia 2022: Kata Pelatih Timnas Maroko Usai Ditumbangkan Kroasia

Pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui
Sumber :
  • AFP

VIVA – Dongeng Timnas Maroko terhenti di peringkat keempat Piala Dunia 2022. Mereka takluk dari Timnas Kroasia pada laga perebutan tempat ketiga.

11 Fakta Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Semifinal Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan

Berlaga di Stadion Internasional Khalifa, Sabtu 17 Desember 2022, Maroko kalah dengan skor tipis 1-2.

Dua gol kemenangan Kroasia dicetak oleh Josko Gvardiol dan Mislav Orsic. Sedangkan Maroko hanya mampu membalas satu gol lewat gol dari Achraf Dari.

Kubur Rekor Korsel ke Olimpiade, STY Minta Maaf: Mimpi Saya Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Meski kalah, pelatih Maroko Walid Reragui mengaku bangga dengan pencapaian timnya, Menurutnya, ini akan menjadi tonggak sejarah kebangkitan sepakbola Afrika.

"Kami ingin membawa kegembiraan bagi para penggemar kami, tetapi kami tetap senang, kami berada di antara empat tim terbaik di dunia," kata Reragui usai pertandingan.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

“Kami memberi semua orang pertunjukan yang bagus, tidak pernah menyerah. Selamat kepada Kroasia, mereka pantas mendapatkan tempat ketiga. Kami adalah tim muda yang masih belajar," ucapnya.

Lebih lanjut, Reragui mengatakan bahwa timnya, merasakan beban fisik dari turnamen yang intens setelah memainkan tujuh pertandingan dalam sebulan.

“Tentu, saya sedikit kecewa dengan kekalahan kedua berturut-turut ini, tapi kami melakukan semua yang kami bisa,” kata Reragui.

“Secara fisik sulit, para pemain kami lelah, itu sangat intens. Kami ingin membuat para penggemar lebih bangga dari sebelumnya, itu saja.” jelasnya.

Kampanye Maroko di Qatar memberi dorongan moral bagi sepakbola Afrika setelah tidak satu pun dari lima tim Afrika yang berhasil lolos dari fase grup di Rusia 2018.

"Saya pikir kami menunjukkan kekuatan kami, kami menunjukkan bahwa sepak bola Afrika siap menghadapi tim-tim top dunia dengan efisiensi dan bermain di level tertinggi," kata Reragui.

“Kami mungkin baru akan menyadari apa yang kami capai di Qatar setelah empat tahun, di Piala Dunia berikutnya. Kami membuat pencapaian yang luar biasa tetapi kami ingin melakukannya lagi," tegasnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya