- guardian
VIVAnews - FIFA menonaktifkan pengurus sepak bola Karibia, Lisle Austin sejak Rabu, 10 Agustus 2011. FIFA juga menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada enam perangkat pertandingan asal Hongaria dan Bosnia yang tersangkut kasus pengaturan skor.
Austin yang merupakan rekan dari mantan wakil FIFA, Jack Warner dinonaktifkan dari jabtannya selama setahun karena membawa perselisihannya dengan CONCACAF ke peradilan sipil. Menurut komite disiplin FIFA, aksi ini telah menyalahi aturan yang berlaku selama ini. Seperti dilansir situs resminya, FIFA memberi kesempatan bagi Austin untuk banding.
Mei lalu, Austin diangkat menjadi pelaksana tugas (plt) Presiden CONCACAF menggantikan Warner yang dituduh ikut membantu kandidat presiden FIFA, Mohamed bin Hammam saat menyuap pemilik suara dari Karibia. Beberapa hari kemudian, Austin justru dinonaktifkan oleh CONCACAF karena berusaha memecat Sejken Federasi Sepak Bola Amerika, Chuck Blazer.
Blazer merupakan pihak yang mengingatkan FIFA mengenai adanya dugaan praktik suap. Austin kemudian membawa kasus ini ke pengadilan di Bahama dan berhasil memenangkannya. Sayang keputusan Austin membawa kasusnya ke peradilan sipil justru bertentangan dengan peraturan yang berlaku di FIFA dan CONCACAF.
Sementara itu, FIFA juga memberhentikan enam perangkat pertandingan asal Hongaria dan Bosnia. Mereka dilarang beraktivitas di sepak bola selama seumur hidup karena terbukti ikut membantu pengaturan skor pada dua laga uji coba internasional. Mereka merupakan bagian dari sindikat pengaturan skor yang dikendalikan oleh warga Singapura yang berada di Turki.
Para perangkat pertandingan ini bertanggungjawab terhadap tujuh gol penalti yang terjadi dalam duel Latvia vs Bolivia dan Bulgaria vs Estonia. Sindikat ini diduga meraup keuntungan hingga jutaan dolar dari bisnis pengaturan skor ini.
NasDem Mau Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Kita Sadar Diri
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan,dalam pertemuan dengan Presiden terpilih di pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto tak membahas soal jatah kursi menteri.
