- REUTERS/Marko Djurica
VIVAbola - Asosiasi Sepakbola Serbia (FSS) berharap UEFA memberikan hukuman kekalahan 0-3 kepada Albania. Hal ini menyangkut kerusuhan dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2016 di Stadion Partizana, Belgrade, Selasa 14 Oktober 2014 (Rabu dini hari WIB).
Pendukung tim tamu, yang dilarang hadir di stadion, menerbangkan sebuah drone di atas stadion dengan bendera yang provokatif menyangkut hubungan politik kedua negara.
Bek Serbia, Stefan Mitrovic, menarik bendera tersebut yang memercik amarah pemain Albania. Pertandingan pun akhirnya dihentikan karena suporter tuan rumah masuk ke lapangan dan membuat keributan. Wasit Martin Atkinson terpaksa menghentikan pertandingan pada menit 41, saat kedudukan masih imbang 0-0.
"Mereka (Albania) hanya memanfaatkan peraturan UEFA dan menafsirkan sendiri sesuai dengan keinginan mereka," demikian bunyi pernyataan FSS.
"Berdasarkan itu, kami melihat mereka jelas bersalah dan kami berharap badan disiplin UEFA akan memberikan skor 3-0 untuk kemenangan Serbia," lanjutnya.
Kasus ini akan ditangani oleh Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA. Keputusan akhir akan diumumkan pada 23 Oktober 2014. UEFA menilai Serbia dan Albania telah membuat pelanggaran.
"Penyelidikan disiplin ditujukan kepada Asosiasi Sepakbola Serbia (FSS) karena telah melemparkan kembang api dan petasan, menimbulkan kerusuhan, suporter yag masuk ke lapangan, organisasi yang lemah, dan penggunaan laser," demikian bunyi pernyataan UEFA.
"Penyelidikan juga menyangkut Asosiasi Sepakbola Albania (FShF) karena menolak bermain dan menampilkan banner terlarang," lanjut pernyataan itu.
Lihat berita menarik lainnya dengan mengklik tautan ini.
Serbia Minta Bantuan Steven Seagal
Aktor film laga itu diminta latih bela diri Aikido.
