- Eurosport
VIVA.co.id - Jelang proses pemilihan Presiden FIFA pengganti Sepp Blatter pada Desember 2015 mendatang, spekulasi mulai banyak berkembang di tubuh federasi sepakbola dunia tersebut.
Nama Prince Ali pun digadang-gadang dapat dukungan besar dari anggota FIFA, di antaranya asosiasi sepakbola Inggris, serta federasi sepakbola Amerika Serikat, Belarusia, Yordania, Malta dan juga Georgia.
Selain itu, banyak juga anggota dari konfederasi sepakbola di Asia yang telah bersedia memberikan suara untuk mendukungnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada proses pemilihan pertama, Prince Ali yang memutuskan untuk mundur dari arena pemilihan meski pun jadi kandidat yang paling dijagokan menjadi pesaing Blatter saat itu.
Prince Ali mendapatkan banyak dukungan usai tawaran tentang rencana yang diusungnya dalam mengembangkan persepakbolaan dunia.
"Saya pikir kita semua sepakat bahwa inilah waktu yang tepat untuk melakukan perubahan dan menjadikan FIFA yang lebih transparan," terang Prince Ali kepada Goal.
"Saya datang dari luar Eropa. Saya paham kebutuhan perkembangan sepakbola di negara berkembang. Yang penting adalah kebutuhan untuk berubah dan saya menyambut baik kandidat-kandidat lain ini," ungkap pria asal Yordania tersebut.
Ia pun yakin asosiasi sepakbola di seluruh dunia sangat menginginkan perubahan dalam FIFA. Dia memiliki kesempatan bagus untuk terpilih bila ide-ide cemerlangnya bisa dipahami dan mendapatkan dukungan.
Pemilihan Presiden FIFA rencananya bakal berlangsung pada Desember mendatang terkait pengunduran diri Sepp Blatter beberapa hari setelah dipilih kembali untuk masa jabatan kelima di tengah dugaan suap serta korupsi yang telah disangkakan kepada beberapa petinggi FIFA. (one)
