Ironi Leicester City di Musim 2016/17

Pemain Leicester City merayakan kemenangan atas FC Copenhagen
Sumber :
  • Reuters / Phil Noble

VIVA.co.id – Fenomena unik terjadi di Leicester City musim ini. Melesat di Liga Champions, Leicester justru terpuruk dalam ajang Premier League.

Arsenal Masih Belum Sempurna Meski Menang di Markas Tottenham

Saat ini, Leicester berada di puncak klasemen Grup G dengan koleksi poin sempurna dari tiga laga, sembilan. Catatan tersebut membuat Leicester mencetak sejarah baru. Mereka menjadi satu-satunya tim asal Inggris yang mampu menorehkan tiga kemenangan beruntun di Liga Champions.

Pemandangan berbeda tersaji di ajang Premier League. Berstatus juara bertahan, Leicester justru tercecer di peringkat 13 klasemen sementara Premier League.

Ganas, Arsenal Ngamuk di Kandang Tottenham

The Foxes hanya mampu meraih dua kemenangan dari delapan laga awal Premier League musim 2016/17. Alhasil, perolehan poin mereka di Premier League lebih sedikit ketimbang Liga Champions. Di ajang Premier League, Leicester baru mengoleksi delapan angka.

Manajer Leicester, Claudio Ranieri, mengungkapkan penyebab utama keterpurukan timnya di Premier League musim ini. Ranieri menyatakan perbedaan suasana hati saat bertanding membuat Leicester menjadi terpuruk di kompetisi domestik.

Mohamed Salah Rahasiakan Penyebab Ribut dengan Klopp

Para pemain Leicester, disebut Ranieri, terkesan bermain setengah hati saat berlaga di Premier League. Tapi, ketika bermain di Liga Champions, Ranieri melihat ada semangat berlapis yang muncul dari dalam diri Jamie Vardy dan kawan-kawan.

"Ini masalah psikologi. Saat main di Liga Champions, mereka berubah menjadi lebih pintar dan fokus. Lebih banyak energi fisik dan mental yang dikeluarkan di Liga Champions. Kalian harus membayarnya karena kondisinya menurun. Itu normal," ujar Ranieri seperti dilansir Soccerway.

Pria asal Italia tersebut berharap situasi yang dialami Leicester tak berlanjut. Dia meminta agar para pemainnya segera fokus menghadapi persaingan di Premier League.

"Kami harus ubah situasi ini karena Premier League saat ini jadi hal yang penting. Prioritasnya adalah Premier League. Namun, Liga Champions juga menjadi salah satu fokus, karena dalam satu bulan kami sudah melakoni tiga laga. Pilihannya antara bertahan atau tersingkir," terang Ranieri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya