VIVA – PSSI akhirnya merespons positif soal penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi Liga 1. Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha memutuskan untuk menggunakan VAR demi terciptanya kompetisi yang berkualitas.
Hal ini disepakati dalam rapat Komite Exco PSSI yang berlangsung pada akhir pekan lalu. Keseriusan PSSI ditunjukkan dengan meminta operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru untuk membuat laporan dari sisi infrastruktur dan anggaran.
Meski belum tahu waktu konkret mengenai kapan VAR bisa dipakai di Liga 1, keputusan ini tentu menjadi kabar bahagia bagi klub peserta Liga 1 setelah sebelumnya di dua pekan awal sejumlah klub dirugikan dengan keputusan tidak tegas oleh wasit. Salah satunya di laga antara PSS Sleman dan Semen Padang, Sabtu 25 Mei 2019.
Wasit yang memimpin laga memberikan hadiah penalti berbau kontroversi kepada PSS. Padahal pemain PSS tertangkap kamera melakukan diving.
"PSSI tentunya juga akan menyiapkan wasit-wasit terbaik yang nantinya bertugas di belakang layar dalam pengoperasian VAR," kata Ratu Tisha, seperti dilansir situs resmi PSSI.
Sebenarnya VAR sebelum dimulainya Liga 1 sempat menjadi pembicaraan. Tapi LIB belum menanggapi serius.
"Tapi, memang perlu persiapan yang matang. Kita bicara dalam konteks VAR yang sesungguhnya ya, seperti yang diaplikasikan di turnamen internasional dan liga-liga yang lebih awal pakai VAR, seperti A League, MLS, dan lainnya. Mereka perlu persiapan yang matang dalam hal infrastruktur, software, SDM," kata Manajer Kompetisi LIB, Asep Saputra kepada VIVA, Selasa 7 Mei 2019.
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
