- Riki Ilham Rafles
VIVA – Pelatih Tira Persikabo, Rahmad Darmawan, mengungkapkan timnya akan melawan banyak faktor saat menghadapi Arema FC di Stadion Gajayana, Kota Malang, dalam lanjutan Liga 1, Sabtu, 29 Juni 2019.
RD menyebut selain faktor kekuatan tim Singo Edan, hal lain yang harus dilawan adalah keangkeran Stadion Gajayana. Dia mengaku paham betul situasi pertandingan di sana. Apalagi dia lama berkarier di Malang, sebagai pelatih Persikoba Batu dan Arema Cronus.
"Atmosfer jelas lebih menantang di Stadion Gajayana, karena ini juga stadion yang bersejarah bagi Arema. Apalagi saya pernah merasakannya saat melatih Persikoba melawan Arema," kata RD.
Katanya, saat pemain Arema bermain di Stadion Gajayana ada semangat tersendiri yang dirasakan pemain saat di lapangan. Faktor ini harus diwaspadai pemain-pemain PS TIRA. Dia mengaku sudah menjelaskan hal itu kepada para pemainnya.
Selain itu, dukungan Aremania juga lebih bergemuruh dibandingkan dengan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebab, jarak tribun penonton dan lapangan cukup dekat. Sehingga nyanyian suporter bakal lebih bising di telinga para pemain.
"Mungkin dari sisi dekatnya jarak penonton dengan lapangan. Atmosfer yang berbeda dengan Stadion Kanjuruhan itulah yang harus kita waspadai. Jadi harus berhati-hati sejak awal," ujar RD. (ase)
'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1
Ada hal menarik terkait asal usul dua klub Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC. Keduanya berasal dari dua instansi militer, yakni PS TNI dan PS Polri.
