Lawan Myanmar, Timnas U-18 Diminta Jaga Emosi

Pelatih Fakhri Husaini.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang/foc.

VIVA – Eks pelatih Persija Jakarta, Muhammad Zein Al Hadad, mengapresiasi penampilan Timnas Indonesia U-18 yang berhasil memastikan diri lolos ke babak semifinal Piala AFF U-18 2019.

Jepang Vs Myanmar, Moriyasu Andalkan Pemain J League

Tim besutan Fakhri Husaini itu selalu meraih kemenangan dalam empat laga yang telah dijalani di fase grup. Hasil itu membuat Timnas U-18 kokoh di puncak klasemen Grup A dengan 12 poin.

Satu-satunya tim yang menempel Timnas U-18 adalah Myanmar. Pasukan Soe Myat Min juga mengoleksi 12 poin. Namun, Indonesia berhak di puncak klasemen berkat selisih gol yang lebih baik dari Myanmar.

Klasemen Sepakbola SEA Games 2023: Timnas Indonesia U-22 Kokoh di Puncak

"Salut untuk Timnas U-18 dan coach Fakhri. Mereka kuat di sisi sayap dan lini depan. Saya pikir kalau para pemain kompak dan semangat juang yang tinggi, Indonesia bisa meraih hasil maksimal di turnamen ini," kata Al Hadad kepada VIVAnews.

Akan tetapi, pria yang akrab disapa Mamak itu menyoroti emosi para pemain Timnas U-18 yang masih meledak-ledak. Sebab, dalam dua pertandingan sebelumnya, pemain Indonesia terlibat pertengkaran dengan pemain lawan.

Ramadhan Sananta Mau Terus Sumbang Gol untuk Indonesia U-22

Pertama, saat Timnas U-18 menghadapi Timor Leste, 8 Agustus 2019. Pada laga yang berakhir kemenangan 4-0 untuk Indonesia itu diwarnai keributan. Saking parahnya, para pelatih dan ofisial kedua tim masuk ke lapangan.

Tak sampai di situ, kejadian serupa terjadi saat Timnas U-18 mengalahkan Laos 2-1, Senin 12 Agustus 2019. Insiden terjadi ketika wasit meniupkan peluit panjang di akhir pertandingan. Keributan dipicu akibat tendangan bek Indonesia yang mengenai pemain Laos.

Rusuh antarpemain tak terhindarkan, kedua kubu saling dorong meski telah dilerai oleh wasit dan beberapa pemain lain.

"Memang pemain muda emosinya masih belum stabil. Mereka masih suka melakukan hal-hal yang tidak penting di lapangan dan tak jarang merugikan tim. Nah, di sini peran pelatih sangat penting," lanjut pria yang juga akrab disapa Mamak ini.

"Saya pikir coach Fakhri pelatih yang bagus, dengan pengalamannya di Timnas U-16 dan sekarang di U-19. Dia harus lebih menekankan lagi kepada pemainnya untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu dilakukan di lapangan. Mereka harus lebih sering berkomunikasi," terang Mamak. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya