Cara Bima Sakti agar Pemain Timnas U-16 Tak Terjangkit Star Syndrome

Latihan pemain Timnas Indonesia U-16.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

VIVA – Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti mempunyai cara khusus untuk menyelamatkan pemainnya dari Star Syndrome. Ia dan jajarannya sepakat untuk membatasi penggunaan gawai para pemain.

Seleksi Indonesia U-16, Pemain Langsung Tes Fisik

Bima menyadari tim besutannya sudah mendapatkan sorotan positif dari publik setelah berhasil meraih peringkat ketiga di Piala AFF U-15 2019 yang digelar di Thailand beberapa waktu lalu.

Timnas U-16 juga baru saja meraih hasil positif dalam keikutsertaannya di turnamen luar negeri. Mereka meraih peringkat kedua turnamen Boys Elite yang berlangsung di Myanmar. Di sana, mereka tidak pernah kalah, menaklukkan tim Eropa Montenegro dan menahan imbang tim kuat Korea Selatan 1-1. 

Seleksi Indonesia U-20 dan U-16 di Medan Diikuti 1.200 Peserta

Selain itu, mereka juga merebut peringkat kedua di Four Nations Tournament 2019 yang mana pesertanya adalah Yordania, Maladewa, dan tuan rumah Qatar.

Terbaru, Timnas U-16 berhasil mencukur Filipina 4-0 dalam laga perdana Grup G Kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Senayan, Senin 16 September 2019.

Nova Arianto Ungkap Pesan Shin Tae-yong, Sebut-sebut Pemain Titipan

Bima tak mau pemainnya layu sebelum berkembang. Cepat puas karena pujian. Sehingga, dia meminta pemainnya untuk tidak memikirkan suasana di luar sepakbola. Apalagi berlebihan memegang gawai dan berselancar di media sosial.

"Setiap hari kami hanya memberi kesempatan kepada pemain satu jam untuk menggunakan telepon genggamnya. Kami berikan mereka kesempatan untuk menghubungi orangtuanya dan meminta restu ketika akan bertanding," kata Bima. 

"Setelah itu kembali dikumpulkan. Sebab, semua pujian yang hinggap di media sosial dan ditujukan ke pemain bisa berbahaya," ujarnya, menambahkan.

Selain membatasi penggunaan gawai, Bima juga memiliki cara untuk tidak memberikan pujian berlebihan kepada para pemain muda. Bahkan, hal ini sudah ia sepakati dengan pelatih Timnas U-19 Fakhri Husaini dan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas U-23.

"Anak-anak ini harus dibina. Pencapaiannya jangan terlalu dibesar-besarkan dan jangan terlalu dipuji karena itu racun," tegasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya