- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Mantan penyerang Timnas Indonesia medio 1990-an, Singgih Pitono, berharap skuad Garuda meraih kemenangan saat menghadapi Timnas Thailand pada semifinal SEA Games 2021 di Stadion Thien Tru'ong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis 19 Mei 2022.
Syaratnya, pemain Indonesia harus bermain agresif saat melawan Thailand. Asisten pelatih Arema FC itu menilai sosok penyerang Timnas Muhammad Ridwan dan Irfan Jauhari memiliki potensi yang cukup baik. Kedua pemain ini dinilai pandai mengambil keputusan untuk melesatkan tendangan ke gawang lawan.
"Saya lihat penyelesaian akhir sudah mulai bagus. Seperti penyerang Irfan Jauhari dan Ridwan, sudah bagus. Pemain depan memang harus seperti itu. Sepersekian detik sudah harus mengambil keputusan dengan cepat," kata Singgih, Rabu, 18 Mei 2022.
Singgih menuturkan, pasca kekalahan pertama atas tuan rumah Vietnam skuad asuhan Shin Tae-yong ini perlahan menunjukan perbaikan. Dimulai dari laga melawan Timor Leste, berlanjut melawan Filipina dan terakhir melawan Myanmar di mana Timnas Indonesia mampu mencetak lebih dari dua gol di setiap laga.
"Kalau saya lihat, chemistry-nya sudah terbentuk. Kesalahan fundamental sudah mulai teratasi, seperti umpan contohnya. Timnas juga harus bisa belajar dari kekalahan dari Vietnam, saat laga melawan Thailand nanti. Kami semua berharap Timnas lolos ke Final," ujar Singgih.
Meski Indonesia sering kali menelan hasil buruk kontra Thailand di sejumlah ajang, Singgih Pitono terus memberikan dukungan dengan meminta semua pemain tim Merah Putih untuk tetap percaya diri dengan kemampuan masing-masing. Apalagi dalam sepakbola tidak ada sesuatu yang mustahil.
“Jadi pemain saat masuk lapangan harus yakin dulu harus optimis. Personal pemain harus siap. Baru ditingkatkan pada kolektivitas tim. Saya prediksi Indonesia menang dengan skor 1-0 atas Thailand dan melaju final," tutur Singgih.
Di Usia 94 Tahun, PSSI Optimistis Masa Depan Sepakbola Indonesia Cerah
PSSI telah memasuki 94 tahun pada 19 April 2024 lalu. Otoritas tertinggi sepakbola Indonesia tersebut optimistis, masa depan sepakbola cerah. Apa alasannya?
