Komdis PSSI Hanya Beri Sanksi soal Sepakbola, Tidak Sampai Pidana

Laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sumber :
  • twitter

VIVA Bola – Komisi disiplin (komdis) PSSI telah resmi memberi sanksi terhadap pihak-pihak yang terkait dalam tragedi Kanjuruhan. Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepada Arema FC, ketua panitia pelaksana (panpel) Arema FC, dan security officer Arema FC.

Shin Tae-yong Hembuskan Angin Surga soal Masa Depan Sepakbola Indonesia

Usai sidang, pada Selasa 4 Oktober 2022, komdis PSSI membuat tiga keputusan sanksi. Pertama, Arema FC dijatuhkan larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat bertindak sebagai tuan rumah hingga Liga 1 musim 2022/23 selesai.

Ketua Komisi Disiplin PSSI Erwin Tobing.

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya
Alasan PSSI Perpanjang kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

Arema FC juga harus bermain di stadion yang jaraknya 250 km dari Kanjuruhan untuk menjalani laga kandangnya. Ditambah, klub berjuluk Singo Edan itu harus membayar denda sebesar Rp250 juta.

Kedua, ketua panpel Arema FC, Abdul Haris, diganjar hukuman tidak boleh berkecimpung di dunia sepakbola seumur hidup. Terakhir, security officer Arema FC, Suko Sutrisno, juga mendapat hukuman yang sama seperti Abdul Haris.

Timnas Indonesia U-20 Tampil di Toulon Cup, Satu Grup dengan Italia

Dalam konferensi pers seusai sidang di Malang, Jawa Timur, ketua komdis PSSI, Erwin Tobing, menegaskan bahwa pihaknya hanya berwenang memberikan sanksi di dalam lingkup sepakbola saja. Sedangkan, soal pelemparan yang gas air mata yang dilepaskan aparat keamanan sudah masuk ke ranah pidana.

Gas air mata dilepaskan aparat kepolisian ke tribun Stadion Kanjuruhan

Photo :
  • Twitter

"Mengenai penggunaan gas air mata, kami tidak singgung soal keamanan. Kami hanya menyangkut pelaksanaan persepakbolaan," kata Erwin Tobing.

"Komdis hanya investigasi terkait pelaksanaan pertandingan. Soal itu (potensi hukuman pidana) diinvestigasi pihak lain."

"Kami akan hukum anggota PSSI. Nanti ada pihak lain yang mengusut ini (hukum pidana). Soal pidana, kemungkinan itu ada, tapi itu urusannya kepolisian. Kami melihat bagaimana panpel bekerja, bagaimana pertanggungjawaban klub." jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya