Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Belum Pasti Lolos dari Sanksi FIFA?

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema vs Persebaya
Sumber :
  • (Foto AP/Yudha Prabowo)

VIVA – Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir menilai, Indonesia masih belum pasti lolos dari sanksi FIFA (Badan Sepakbola Dunia) terkait Tragedi kanjuruhan yang mengakibatkan 131 korban jiwa pada 1 Oktober 2022 silam.

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Derbi Jawa Timur antara Arema melawan Persebaya Surabaya itu menjadi musibah sepakbola terbesar dalam sejarah sepakbola Indonesia dan Asia.

Total ada 131 korban jiwa dalam tragedi ini. Dari segi jumla korban jiwa, Tragedi Kanjuruhan menjadi insiden maut terbesar kedua dalam sejarah sepakbola dunia setelah tragedi Estadio Nacional di Peru.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Insiden bermula saat massa banyak yang menerobos masuk ke lapangan. Polisi akhirnya menembakkan gas air mata ke tribun penonton. Karena aksi tersebut kepanikan penonton pun semakin bertambah. Banyak dari mereka yang terinjak-injak dan berdesak-desakan.

"Kejadian di Malang merupakan pelanggaran yang berat dan kemungkinan tidak lepas dari sanksi," kata Dali Tahir saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 11 Oktober 2022.

Gaji di Timnas Miliaran, Pelatih Shin Tae-yong Mudah Beli Hyundai Palisade tiap Bulan

Dianggap pelanggaran berat karena ada pelanggaran aturan FIFA yang dilakukan. Yaitu penggunaan gas air mata oleh petugas kepolisian yang berjaga. Ditambah, aksi tersebut mengakibatkan jatuh korban jiwa yang sangat banyak hingga mencapai 100 lebih.

Presiden FIFA, Gianni Infantino

Photo :
  • FIFA

Menurutnya, surat Presiden FIFA Gianni Infantino yang dikirimkan ke Presiden Jokowi beberapa hari lalu tidak bisa menjadi landasan bahwa Indonesia dipastikan terhindar dari sanksi FIFA imbas Tragedi Kanjuruhan.

"Presiden FIFA tidak punya hak dan tidak bisa menentukan apakah disanksi atau enggak. Karena soal sanksi baru akan diputuskan di pertemuan Exco FIFA (FIFA Council). Dan itu keputusan harus bulat. tidak boleh ada dissenting opinion (perbedaan pendapat)," jelas Dali Tahir.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia terbebas dari sanksi FIFA. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di Jakarta pada pekan lalu, Jumat malam 8 Oktober 2022 setelah menerima surat dari FIFA.

"Berdasarkan surat (dari FIFA) tersebut, alhamdulillah, sepakbola Indonesia tidak dikenai sanksi oleh FIFA," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers daring, Jumat malam.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa surat tersebut adalah tindak lanjut dari komunikasi melalui telepon antara dirinya dan Presiden FIFA Gianni Infantino pada hari Senin, 3 Oktober.

Dalam surat tersebut, turut disebutkan bahwa FIFA dan pemerintah Indonesia akan membentuk tim transformasi sepakbola Indonesia. Untuk kelancaran upaya itu, FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses transformasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya