ISL Terus Ditunda, Inilah Besar Kerugian Sejumlah Klub

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id
- Indonesia Super League (ISL), atau QNB League musim 2015 kembali terhenti. Kali ini, akibat keputusan Kepolisian Indonesia yang tidak mengeluarkan izin. Kerugian pun terus menghantui klub-klub peserta.


Setelah sempat dua kali tertunda, gelaran ISL kembali gagal mulus terlaksana. Pertandingan yang sedianya digelar pada Sabtu 25 April 2015, terpaksa batal.


Sebab, klub-klub tidak mengantongi izin dari Polri, imbas dari keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, yang mengeluarkan surat pembekuan terhadap PSSI.
Debut Wasit Tambahan di Liga 1, Begini Kata Ketum PSSI Iwan Bule


Selain Orang Tua, Ini Alasan Kevin Diks Tolak Timnas Indonesia
Tentu saja, hal ini memberikan dampak materil pada sejumlah klub. Hal ini dirasakan oleh klub yang baru promosi dari Divisi Utama, Pusamania Borneo FC, karena biaya terus membengkak.

PSSI: Proses Naturalisasi 3 Pemain Sudah di Kemenkumham

"Di sini, kami minta penjelasan secara konkret dari Menpora, kenapa kompetisi dihentikan," kata Aidil Fitri, General Manajer Borneo FC. dalam pertemuan antara klub-klub ISL dengan PSSI pada Minggu 26 April 2015.


"Kami mengalami kerugian hingga Rp 1 miliar per bulan. Ini hak kami, dan tak ada sepeser pun uang negara di sini," ungkap Aidil.


Terkait hal ini, Gede Widiade selaku CEO Persebaya Surabaya, mengatakan seharusnya Kemenpora bisa berpikir secara bijak dan memperhitungkan kerugian yang diterima klub.


"Sampai hari ini, kami sudah rugi sekitar Rp5-6 miliar. Jika kompetisi tidak berlangsung, apa Kemenpora mau mengganti kerugian yang kami terima?" Kata Gede Widiade.


"Kami minta Kemepora untuk lebih bisa berpikir bijak, soal bagaimana kami akan menderita kerugian jika kompetisi tidak berlangsung," ujarnya menambahkan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya