Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Hingga saat ini, Tim Transisi masih dipusingkan dengan sulitnya mencari promotor yang siap menjalankan pelaksanaan Piala Kemerdekaan. Mereka tidak kunjung mendapatkan calon yang sanggup menyiapkan dana besar untuk menjalankan turnamen yang akan diikuti 18 klub Divisi Utama tersebut.
Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat rencananya mereka akan menghelat Piala Kemerdekaan pada 1 Agustus 2015 mendatang. Untuk menyiasatinya, Tim Transisi pun berniat menunjuk Event Organizer (EO) saja.
Lebih jauh, Tommy membeberkan saat ini perangkat pertandingan seperti wasit sudah tidak lagi menjadi kendala Tim Transisi. Dia mengaku mendapat dukungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang siap 'memaksa' personelnya menjadi wasit.
"Perangkat wasit kita didukung oleh perwakilan TNI yang berafiliasi dengan PSSI juga. Lisensi mereka AFC. Minggu depan kami akan melakukan penyegaran wasit antara di Ragunan atau Cibubur," beber Tommy.
Dalam menjalankan turnamen Piala Kemerdekaan, Tim Transisi juga berniat menjalin kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pengaturan skor saat turnamen berlangsung nanti.
"Ofisial, pemain dan pelatih nomor handphone-nya diserahkan kepada KPK agar bisa dipantau dan tidak terjadi match fixing dan sebagainya," ujar Tommy. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Perangkat wasit kita didukung oleh perwakilan TNI yang berafiliasi dengan PSSI juga. Lisensi mereka AFC. Minggu depan kami akan melakukan penyegaran wasit antara di Ragunan atau Cibubur," beber Tommy.