Sumber :
- Antara
VIVA.co.id
- PT Liga Indonesia akan menerapkan sejumlah regulasi baru pada kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2015/16. Regulasi-regulasi ini diharapkan bisa membantu 18 klub peserta untuk menghindari potensi penunggakan gaji pemain. Seperti apa?
Aturan seperti budget caps, salary caps, dan financial fairplay, rencananya akan semakin digalakkan di ISL 2015/16 nanti. Lewat aturan-aturan tersebut, klub peserta tentunya diminta untuk menyusun anggaran belanja semusim mereka dengan sangat bijak.
Tigor menyatakan aturan budget caps serta salary caps berpotensi diterapkan secara bersamaan. Namun, ada resiko yang akan timbul dari penerapan aturan seperti ini.
"Pastinya, terkait salary caps, pendapatan pemain akan berkurang. Pendekatan kami memang ke klub. Tapi, bukan berarti kami melupakan pemain. Usai bertemu klub, kami akan menemui pemain. Tidak adil kalau cuma menguntungkan satu pihak," jelas Tigor.
Tak cuma di regulasi, inovasi juga akan diterapkan PT Liga dalam hal penjadwalan. Nantinya, tak bakal ditemukan sistem paket di ISL 2015/16.
"Selama ini sistemnya couple. Misal kalau tandang ke Lamongan, lanjut ke Surabaya. Musim depan tak begitu. Setelah kandang, langsung tandang. Jadi seperti di Eropa lah. Hanya saja untuk tim Papua dan mereka yang bertandang ke Papua, tetap menggunakan sistem couple," terang Tigor.
Sistem penjadwalan seperti ini tentunya beresiko untuk menambah beban biaya operasional klub. "Terlihat seperti itu. Tapi, saat disimulasi, ternyata tidak. Pengeluaran di setiap kota itu pasti berbeda. Dengan sistem ini, justru klub bisa lebih menghemat pengeluaran mereka," ujar Tigor.
Hingga saat ini PT Liga belum melakukan finalisasi masalah regulasi dan jadwal kompetisi. Rencananya, baru pada akhir Agustus 2015, keduanya sudah bisa diumumkan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tigor menyatakan aturan budget caps serta salary caps berpotensi diterapkan secara bersamaan. Namun, ada resiko yang akan timbul dari penerapan aturan seperti ini.