Sumber :
- VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id
- Terobosan baru diambil oleh Mahaka Sports and Entertainment jelang penyelenggaraan Piala Presiden, 30 Agustus 2015 mendatang. Pihak Mahaka akan menggandeng auditor independen demi menggelar turnamen tersebut.
Auditor yang digandeng Mahaka bukan sembarangan. Mereka bakal menyewa jasa Price Water House Cooper, perusahaan audit keuangan yang berbasis di London.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Auditor yang digandeng Mahaka bukan sembarangan. Mereka bakal menyewa jasa Price Water House Cooper, perusahaan audit keuangan yang berbasis di London.
Langkah ini diambil demi melaporkan secara resmi ke publik aliran dana Mahaka untuk menggelar turnamen Piala Presiden. "Supaya nantinya tak ada fitnah," kata CEO Mahaka, Hasani Abdulgani.
"Biar semuanya jelas, tercatat dan bisa dipertanggung jawabkan. Jadi, jangan ada masalah di kemudian hari," sambungnya.
Bertajuk turnamen, Piala Presiden menawarkan sejumlah uang yang menggiurkan kepada klub-klub peserta. Setiap klub yang bermain di fase grup, akan mendapat suntikan dana sebesar Rp500 juta.
Kemudian, Mahaka akan memberikan uang tambahan sebesar Rp250 juta ke setiap klub yang lolos ke perempatfinal. Jumlah uang yang sama akan diterima klub jika lolos ke semifinal.
Dan untuk tim yang menjuarai Piala Presiden bakal mendapat uang senilai Rp3 miliar. Posisi runner up mendapatkan Rp2 miliar, lalu peringkat ketiga dan keempat berhak atas hadiah Rp1 miliar serta Rp500 juta.
Tawaran ini belum termasuk uang share dari rating televisi serta transportasi yang akan diberikan oleh Mahaka. "Kami terbuka soal kondisi finansial perusahaan. Kami tanggung jawab ke BOPI kalau sampai ada apa-apa. Jika memang bermasalah, dibangkrutkan saja," ujar Hasani.
Halaman Selanjutnya
Langkah ini diambil demi melaporkan secara resmi ke publik aliran dana Mahaka untuk menggelar turnamen Piala Presiden. "Supaya nantinya tak ada fitnah," kata CEO Mahaka, Hasani Abdulgani.
