Sumber :
- REUTERS/Giorgio Perottino
VIVA.co.id
- Paul Scholes menganggap Manchester United tidak layak membayar mahal untuk menggaet gelandang Juventus, Paul Pogba. Bagi Scholes kebijakan itu tidak menguntungkan secara bisnis.
Pogba hengkang dari Old Trafford pada 2012 lalu akibat gerah tidak mendapat tempat utama karena Scholes kembali dari masa pensiunnya. Ketika itu, Sir Alex Ferguson sebagai pelatih lebih memilih sang senior untuk mengisi tempat utama.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pogba hengkang dari Old Trafford pada 2012 lalu akibat gerah tidak mendapat tempat utama karena Scholes kembali dari masa pensiunnya. Ketika itu, Sir Alex Ferguson sebagai pelatih lebih memilih sang senior untuk mengisi tempat utama.
Baca Juga :
Marcus Rashford Gantikan Kylian Mbappe di PSG?
Namun, setelah 3 musim berseragam Si Nyonya Tua, Pogba menjelma menjadi pemain muda berbakat. Hasilnya, harga jual pria asal Prancis itu di pasaran pun meningkat hingga mencapai £60 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun.
"Saya tidak merasa mereka harus kembali mendatangkan Pogba dengan jumlah dana kompensasi yang cukup besar. Saya mengerti Chelsea melakukan hal yang sama dengan Nemanja Matic dari Benfica. Tapi biaya yang dikeluarkan tidak sebesar itu," tulis Scholes dalam kolom di harian
Independent
.
Meski mengakui jika kepergian Pogba lebih besar karena faktor kembalinya dia dari masa pensiun, namun, Scholes tetap menilai saat itu Pogba memang belum layak mendapat tempat di tim utama.
"Pogba mendapat kesempatan di United. Dia bermain sebanyak 7 kali sebagai pemain pengganti. Dia memang bermain gemilang untuk tim U-21 United, tapi di skuad utama dia tidak begitu bermain dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, setelah 3 musim berseragam Si Nyonya Tua, Pogba menjelma menjadi pemain muda berbakat. Hasilnya, harga jual pria asal Prancis itu di pasaran pun meningkat hingga mencapai £60 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun.
