Sumber :
- REUTERS/Andrew Yates
VIVA.co.id
- Liverpool memainkan sepakbola yang lengkap, saat menenggelamkan Manchester City di Etihad Stadium pada Minggu dini hari, 22 November 2015. Ritme, kecepatan, intuisi dan pergerakan luar biasa, yang menjadi salah satu kenangan Raheem Sterling.
Terakhir kali Liverpool memperlihatkan performa, itu adalah saat dia Sterling masih menjadi bagian di dalamnya. Salah satu alasannya hengkang dari Anfield, adalah performa tim yang menurun. Dia bersikeras pergi dengan dalih mengembangkan bakatnya.
Dilansir dari
Sports Mail
, Sterling melalui agennya telah memulai perang psikologis, beberapa pekan sebelum laga melawan klubnya. Dia berusaha mencari pembenaran, dengan menciptakan citra tentang betapa buruk Liverpool baginya sebagai tempat bermain.
Pemain berusia 20 tahun itu tampil impresif, dalam beberapa pertandingan berseragam Manchester City. Seolah memperkuat klaim, bahwa pindah adalah keputusan tepat demi mengembangkan talenta yang dia miliki.
Hasil fantastis melawan mantan klubnya tentu ada dalam mimpi. Terutama menjawab cemooh fans Liverpool, yang masih menganggapnya sebagai seorang pengkhianat. Namun dia gagal membuat perbedaan, dengan penampilan brilian mantan rekan-rekannya.
Sterling tampil buruk, sama seperti pemain berseragam biru langit lainnya di lapangan. Saat pertandingan tersisa 20 menit, suporter Liverpool berhenti mencemoohnya. Rasa kesal saat melihat Sterling melakukan pemanasan sebelum laga, seolah hilang begitu saja.
Mohamed Salah Rahasiakan Penyebab Ribut dengan Klopp
Mohamed Salah dan Juergen Klopp ribut di tepi lapangan saat Liverpool melawat ke London Stadium, markas West Ham United, Sabtu malam WIB 27 April 2024.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :