- Twitter/@CPFC
VIVA.co.id – Sam Allardyce mengakui, dipecat sebagai manajer Timnas Inggris merupakan masa paling buruk dalam kariernya. Allardyce menjadi manajer Inggris hanya dalam 67 hari.
Dikutip dari Dailymail, ia dipecat karena terlibat skandal transfer pemain. Ia memberi saran bagaimana mengakali regulasi FA Inggris, dalam masalah kepemilikan pemain oleh pihak ketiga.
Kini setelah tiga bulan dipecat dari Inggris, Allardyce kembali mendapatkan pekerjaan sebagai manajer. Ia kini menangani Crystal Palace, dengan durasi kontrak selama 2,5 tahun.
"Empat pekan pertama adalah salah satu momen paling gelap dalam karier saya. Tentu ada reaksi saat mendengar berita itu. Saya agak histeris saat itu," kata Allardyce.
Menurut Allardyce, ia dan keluarga akhirnya bisa melewati masa tersebut. Allardyce menambahkan, ia pun akhirnya bisa melanjutkan dan kembali mengambil peran sebagai manajer.
Allardyce menggantikan posisi Alan Pardew di Selhurts Park. Tugas utama Allardyce adalah menyelamatkan Crystal Palace dari zona degradasi.
Palace kini berada di posisi 17 dengan 15 poin. Mereka hanya unggul 1 poin dari peringkat 18 Sunderland.
Tugas pertama Allardyce, saat Palace bertemu Watford pada laga Boxing Day, Senin 26 Desember 2016. Allardyce telah memimpin sesi latihan pada, Sabtu 24 Desember 2016.
Profil Timnas Inggris di Piala Eropa 2024: The Three Lions Bawa Skuad Mahal
Timnas Inggris tampaknya semakin serius menatap Piala Eropa 2024. Kegagalan mereka di edisi 2020 kemarin cukup menjadi pelajaran untuk bisa segera mencetak sejarah baru.
