Madrid Vs Atletico: 2 Misi Berbeda di Final Liga Champions

Laga Real Madrid melawan Atletico Madrid
Sumber :
  • REUTERS/Sergio Perez

VIVA.co.id – Final Liga Champions akan mempertemukan Real Madrid kontra Atletico Madrid di San Siro, Minggu 29 Mei 2016 dini hari WIB. Masing-masing klub akan mengusung misi berbeda dalam duel akbar ini.

Waspada 4 Pemain Uzbekistan U-23, Ada yang Lawan Arsenal di Liga Champions

Perjalanan Atletico di kompetisi kasta pertama Eropa musim ini, memang cukup mengejutkan. Fernando Torres dan kawan-kawan sukses menyingkirkan tim-tim besar dan unggulan, seperti PSV Eindhoven, Barcelona, hingga Bayern Munich.

Ini akan menjadi final ketiga bagi mereka di Liga Champions, atau yang kedua di bawah asuhan Diego Simeone. Kiper Jan Oblak mengatakan pasukan Atletico sudah tidak sabar untuk meladeni final kontra Real Madrid di San Siro, Minggu 29 Mei 2016 dini hari WIB.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

"Ya, kami sudah tidak sabar lagi, saya senang bisa ikut ambil bagian. Namun bermain di final saja tidak cukup. Kami harus menang. Saya berharap bisa melakukannya," kata Oblak pada Marca.

"Gelar juara selalu menjadi target utama setiap tim. Kami sebelumnya sudah melewati hadangan PSV, Barcelona, dan Bayern, dan juga tim lain. Anda harus menjadi juara, karena tidak ada satu pun tim tersebut yang mudah dilewati. Untuk bisa menjadi juara anda harus menang,” sambungnya.

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Sepanjang sejarah Atletico,  mereka belum sekalipun menjadi juara dan harus puas menjadi runner-up pada 1973/74 dan 2013/14. Prestasi terbaik Los Rojiblancos di Eropa adalah dua kali juara Liga Europa (2009/10, 2011/12), sekali Piala Winners (1961/62), dan dua kali juara Piala Super Eropa (2010, 2012).

Sedangkan di kubu lawan, Madrid merupakan tim langganan final dan juara di kompetisi kasta pertama Eropa tersebut. Pasukan Los Blancos sudah mengkoleksi 10 trofi Liga Champions, dan kini mereka menargetkan La Undecima atau gelar ke-11.

Cristiano Ronaldo menilai bila Madrid bisa meraih target tersebut. Terlebih, skuad Madrid berisikan pemain yang fantastis dan cukup mumpuni untuk menumbangkan pasukan Los Rojiblancos.

"Para pemain baru sangat fantastis. Mereka telah menunjukkannya di Piala Dunia. Mereka akan membantu kami meraih target musim ini, memenangi La Undecima," kata bintang Madrid ini, dilansir Football Espana.

Misi Balas Dendam

Duel tim sekota Madrid ini merupakan partai ulangan final Liga Champions 2013-2014, di mana Madrid kala itu keluar sebagai juara. Pasukan Los Blancos sukses menghancurkan Atletico dengan skor 4-1, lewat babak tambahan usai bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Mantan pemain dan pelatih Real Madrid, Jorge Valdano, mensinyalir final Liga Champions musim ini akan menjadi panggung bagi Atletico Madrid. Khususnya untuk melampiaskan dendam atas kekalahan dua tahun silam.

"Final di Lisbon (dua tahun silam) akan menjadi topik yang banyak diperbincangkan. Karena fokus publik pasti soal pembalasan dendam Atletico," kata Valdano, Marca.

Valdano menambahkan duel dua tim sekota di final Liga Champions, sesuatu yang jarang terjadi. Jika Atletico bisa juara musim ini, maka kota Madrid bakal menyamai rekor kota Milan di ajang Liga Champions.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua tahun lalu dua tim dari kota yang sama bertemu di final. Dan musim ini, hal itu berulang. Hanya ada satu kota yang memiliki dua tim juara Eropa, Inter dan Milan,” ujarnya.

Akan tetapi, gelandang Atletico, Saul Niguez, menilai ini bukan ajang balas dendam timnya. Bagi Niguez, ini adalah kesempatan baru bagi Atletico untuk menjuarai kompetisi tertinggi di benua Eropa ini.

"Jika Real Madrid adalah tim yang superior, mereka harus membuktikannya di lapangan. Final di Milan kali ini bukanlah laga ulangan dari Lisbon. Ini juga bukan soal balas dendam, ini soal membuat sejarah,” kata Niguez, dilansir Marca.

"Kami tahu bahwa Madrid adalah tim yang tangguh. Laga nanti bakal sulit, tapi kami hanya berpikir soal bagaimana caranya bisa menang,"  sambung gelandang asal Spanyol ini.

Adu Kekuatan Duo Madrid

Derby Madrid di final Liga Champions, bakal mengulang momen dua tahun silam di Lisbon, Portugal.  Real Madrid meraih trofi Liga Champions kesepuluh dengan kemenangan 4-1 lewat babak extra time.

Seperti dikutip dari Sky Sports, kini tiga musim berturut-turut terjadi derby Madrid di Liga Champions. Di final 2013, perempatfinal 2015, dan kini terjadi lagi di final 2016. Menurut Opta, kemenangan Real Madrid atas Manchester City (di semifinal), juga membuat catatan lain.

Tiga dari empat final Liga Champions, terjadi di antara tim-tim dari negara yang sama. Sebelumnya adalah final antar Jerman pada 2013, mempertemukan Bayern Munich dan Borussia Dortmund. Kemudian Spanyol pada 2014, antara Real Madrid vs Atletico Madrid.

Duel Atletico Madrid vs Real Madrid sudah terjadi dua kali musim ini di La Liga. Kubu Diego Simeone terlihat positif, dengan imbang 1-1 pada 4 Oktober 2015, kemudian menang 1-0 di kandang Real Madrid pada 27 Februari 2016.

Namun, merujuk pertemuan kedua tim tiga tahun terakhir, memperlihatkan dua situasi berbeda. Atletico tak pernah kalah dari Real Madrid, dalam enam pertemuan di La Liga tiga musim terakhir. Empat kali menang dan dua kali imbang.

Di musim 2013/2014, Atletico mengalahkan Real Madrid untuk meraih trofi Supercopa. Menang 2-0 dan 4-0 di La Liga, menang 2-0 dan imbang 2-2 di Copa del Rey, tapi kalah 1-4 di final Liga Champions.

Musim 2014/2015 Atletico menang 1-0 dan imbang 2-2 di La Liga, lalu kalah telak 0-3 dan 0-2 di Copa del Rey. Kemudian, tersingkir dari Liga Champions, dengan imbang 0-0 serta kalah 0-1 pada perempatfinal. Sejauh ini, Real Madrid tetap yang terkuat jika bertanding dalam turnamen Eropa.

Walau begitu, tak sedikit yang lebih menjagokan Atletico sebagai juaranya pada final edisi kali ini. Salah satunya adalah mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, memprediksi hasil yang berbeda di final nanti.

"Saya yakin, Atletico akan membawa pulang trofi. Saya rasa, ini adalah momen untuk Atletico," kata Xavi yang kini membela Al Sadd pada www.sc.qa.

"Sepakbola selalu memberi Anda kesempatan kedua. Ini final yang sama dengan dua tahun lalu di Lisbon. Sekarang, final berlangsung di Milan, dan saya rasa ini waktunya untuk Atletico Madrid," ucap Xavi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya