Kisah Pemain Legenda Arema Banting Setir Jadi Satpam

Yohanes Geohera
Sumber :
  • Dyah Pitaloka/VIVAbola (3/3)

VIVA.co.id - Postur kecil dan gerakan yang lincah menjadi ciri khas Yohanes Geohera saat memperkuat Arema Malang. Mengenakan nomor punggung 8, pemain asal Indonesia Timur itu sempat tenar lewat umpan-umpan akuratnya. Suporter Singo Edan pun kerap berteriak gol..gol..gol, saat Yohanes tengah menggiring bola di lapangan.

Di era Galatama, nama Yohanes memang cukup populer di kalangan Aremania.  Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur itu merupakan satu dari belasan pemain yang memperkuat Arema saat pertama kali terbentuk dan berlaga di Galatama, 1987 lalu.

"Saya satu angkatan sama Singgih Pitono, Mecky Tata, Jamrawi dan Panus Korwa. Kita adalah tim awal ketika Arema main di Galatama,” kata Yohanes mengawali kisah perjalanan karirnya di Arema kepada VIVA.co.id, Selasa, 3 Maret 2015.

Empat tahun lamanya Yohanes berseragam Singo Edan, sebelum pindah ke tim sekota, Persema Malang. Selama memperkuat Arema, Yohanes telah melewati berbagai kejadian yang tak terlupakan, termasuk saat Arema durundung masalah finansial. 

"Boleh dibilang kami makan tahu tempe setiap hari, setiap bulan selalu berfikir apakah bulan depan bisa gajian. Tapi pemain sangat kompak dan mau menerima masukan antara satu dengan yang lain," pria yang saat ini sudah berusia setengah abad itu.

Bersama Arema, Yohanes memang tak sempat merasakan manisnya gelar juara liga. Pasalnya, Singo Edan baru merebut trofi Galatama di musim 1993. Namun baginya, pernah mengenakan seragam Singo Edan merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

Beralih Jadi Satpam


Saat ini, tubuhnya tak lagi mungil. Gerakannya juga tidak selincah dulu. Namun, semangat Yohanes, tetap terjaga dalam mengarungi kerasnya hidup demi keluarga.

Suka Cita Pelatih Arema Usai Bawa Timnya ke Final
Pemain Persija Jakarta

Persija Ajukan Banding atas Putusan DRC FIFA

Hal ini terkait soal pelunasan gaji mantan penyerang asingnya.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016