- VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id – Rejeki bisa datang dari mana saja. Tagline ini tampaknya sangat melekat di dalam diri gelandang Barito Putera, Adam Alis Setyano.
Sebagai pesepakbola, tentunya Adam sangat mengandalkan kemampuannya mengolah si kulit bundar untuk menghasilkan uang. Namun, Adam juga sadar, sepakbola tak selamanya menjadi lahan penghidupan.
Oleh karena itu, Adam pun sempat masuk ke pendidikan TNI bersama beberapa rekannya seperti Manahati Lestusen, Abduh Lestaluhu, Wawan Febriyanto, dan lainnya, usai SEA Games 2015, demi mengamankan masa depannya. Di pertengahan jalan, Adam memutuskan mundur.
Gelandang 22 tahun tersebut mundur karena berniat main di klub asal Bahrain, East Riffa. Keputusan ini sempat dipertanyakan beberapa pihak karena kehidupan Adam bisa terjamin jika masuk TNI.
Namun, kenyataan berbicara lain. Rejeki bagi Adam mengalir begitu deras. Dia mendapatkan penghasilan di luar dugaannya saat bermain untuk East Riffa.
Rejeki tersebut akhirnya digunakan Adam untuk membangun sebuah usaha demi mengangkat ekonomi keluarganya. "Bangun kos-kosan. Ada 13 pintu. Lumayan buat menambah penghasilan. Semua atas saran ibu," kata Adam saat ditemui VIVA.co.id, dalam diskusi BTPN Wow!, di Jakarta, Selasa 31 Mei 2016.
"Alhamdulillah, ini hasil dari semangat saya dan kerja keras. Semua sudah ada jalannya. Ada niat juga untuk pindah ke rumah baru demi perluas usaha kos-kosan," lanjutnya.
Sukses membangun usaha untuk orang tuanya, Adam mengaku masih ada satu impian yang belum dicapainya. Memberangkatkan ayah dan ibunya ke Tanah Suci.
"Insya Allah tahun depan bisa berangkatkan ayah dan ibu pergi haji. Tahun ini, kakak dulu," ujar Adam.
(ren)
